Survei Solo Raya Polling, dr Suwardi merilis nama-nama yang masuk dalam bursa calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo pada Pilkada Solo 2024. Ada 12 nama yang masuk dalam bursa tersebut.
Nama-nama itu diperoleh dari hasil kajian bersama 19 tokoh stakeholder dari berbagai kalangan politisi, budayawan, birokrat, akademisi, pengageng keraton, hingga tokoh pemuda.
"Hari ini saya menyampaikan dua hal. Pertama menyampaikan hasil kajian kami yang saya sebut dengan metode Delhfi untuk memahami gagasan yang muncul dari para tokoh atau stakeholder lintas bidang. Dari karakteristik metode Delfi koresponden tokoh lintas bidang yang kami lakukan selama 10 hari dengan berbincang," kata dr Suwardi kepada awak media, Jumat (8/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari metode tersebut, Dosen Universitas Slamet Riyadi (Unisri) itu menyebut muncul 12 nama tokoh-tokoh yang masuk bursa. Di antaranya nama Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa; Mangkunegara X; hingga putri Aria Bima, Yashinta Sekarwangi.
"Kami ajukan dua pertanyaan siapa di antara tokoh-tokoh Kota Solo yang memiliki karakteristik sama atau setidaknya mendekati dengan karakteristik yang diajukan para tokoh. Kedua, saya tanyakan, menurut prediksi narasumber, siapa kira-kira yang akan masuk dalam bursa pemimpin Kota Solo," ujar Suwardi.
Akhirnya, muncul 12 nama tokoh yang masuk masuk bursa calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo. Nama-nama tersebut adalah Wakil Wali kota Solo Teguh Prakosa, Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo, Sekretaris Daerah Solo, Mangkunegara X, Ketua PCNU Solo Mashuri, Yasinta Sekarwangi.
Ada juga Ketua DPD Golkar Solo, Sekar Tandjung, putra Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo yakni Rheo Fernandez, Ketua Bappilu Solo Her Suprabu, Rektor Unsa Astrid Widayani, Wakil DPRD Solo PKS Sugeng Riyanto, dan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep.
"Dari hasil kajian itu, muncul karakteristik kepemimpinan Kota Solo ini kira-kira yang paling bagus itu dipimpin oleh tokoh dengan latar belakang apa. Yang kedua, memahami tantangan kepemimpinan Solo ke depan. Solo ke depan itu tantangannya seperti apa," bebernya.
"Paling tidak 2024-2029 pada periode itu, saya yakin aura di tingkat kepemimpinan nasional sudah mulai bergeser dari orang yang sudah senior ke yang lebih junior. Di Solo sendiri sudah mulai 2019. Yang menaikkan Wali Kota yang sekarang, Gibran itu," pungkasnya.
(apu/rih)