Dicopot gegara Video Diduga Mesum dengan Anak Buah, Camat di OI: Itu Editan!

Regional

Dicopot gegara Video Diduga Mesum dengan Anak Buah, Camat di OI: Itu Editan!

Tim detikSumbagsel - detikJateng
Selasa, 05 Mar 2024 18:00 WIB
Gambar ilustrasi soal video viral nan mesum. (Danu Damarjati/detikcom)
Foto: Gambar ilustrasi soal video viral nan mesum. (Danu Damarjati/detikcom)
Solo -

Seorang oknum camat di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, dicopot dari jabatannya oleh Bupati Panca Wijaya Akbar. Sebab, oknum camat berinisial AR itu diduga mesum dengan bawahannya di ruang kerja. AR menyatakan video mesum yang beredar itu hasil editan.

Dilansir detikSumbagsel, pencopotan jabatan itu dilakukan saat ARA dan bawahannya masih menjalani proses pemeriksaan. Sekretaris Daerah OI, Muhsin Abdullah mengatakan hasil penyelidikan sementara oleh Inspektorat telah disampaikan ke Bupati OI hari ini.

"Atas perintah Bupati, Camat tersebut di-stafkan. SK-nya dicabut dan akan digantikan Plt. Tadi saya sudah paraf SK-nya dan Bupati juga akan meneken, besok sudah sudah berlaku," kata Muhsin saat dimintai konfirmasi detikSumbagsel, Selasa (5/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Bupati berani mengambil keputusan itu karena sudah mengarah ke indikasi tersebut. Menurut beliau, hal itu sudah nampak jelas (mesum)," sambung Muhsin.

Muhsin mengatakan saat ini masih menunggu laporan pemeriksaan yang dilakukan Inspektorat secara keseluruhan. Termasuk informasi soal pegawai perempuan dan staf pria yang ada dalam video tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kita belum tahu karena masih didalami Inspektorat, data-datanya masih dikumpulkan. Termasuk pegawai perempuan dan staf pria yang disebutkan oleh Camat," ujar Muhsin.

Setelah pemeriksaan selesai, pihaknya baru akan memutuskan sanksi yang akan diberikan kepada pegawai perempuan tersebut.

"Kami masih menunggu hasil laporan, karena saat ini belum selesai. Yang jelas kami sudah menindak oncak-nya (pelaku utama) terlebih dahulu. Sesegera mungkin ya, nanti kita baru ke pihak yang lain (pegawai perempuan). Termasuk apakah benar ada 3 orang di dalam video itu, belum tahu juga saya," ucap Muhsin.

Pj Inspektorat Daerah Ogan Ilir, Ibnu Hardi mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap AR. "Betul, yang bersangkutan (AR) baru hadir hari ini (5/2) setelah kita panggil kemarin," kata Ibnu.

Ibnu menjelaskan, kehadiran AR untuk dimintai klarifikasi terkait dari video viral tersebut, termasuk memastikan orang yang terlibat ada di video itu.

"Iya tim telaah yang kita bentuk sedang bekerja mendalami apakah benar yang di video itu camat (AR) atau bukan, dengan mengambil keterangan dari yang bersangkutan terlebih dahulu," kata Ibnu.

Ibnu menyebut semua pihak terkait akan diperiksa, termasuk anak buah AR. "Kita juga kan belum tahu siapa wanita di video itu, sudah kita panggil juga untuk memberikan klarifikasi, tapi akan dilakukan pemeriksaan secara terpisah," ujar dia.

Camat Sebut Video Hasil Editan

Saat dimintai konfirmasi detikSumbagsel, oknum camat inisial AR itu menyatakan video mesum itu hasil editan. Dia bilang saat kejadian dirinya tidak hanya bersama staf wanita di kantor. Tetapi juga ada staf laki-laki berinisial AS.

"Video itu editan aplikasi, dan staf saya yang laki-laki (AS) siap bersaksi. Saat ini kami lagi mencari orang yang buat video itu," kata AR, Senin (4/3/2024), dikutip dari detikSumbagsel.

AR menyebut video yang beredar itu untuk menjatuhkan dirinya dan disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Ruangan tanpa CCTV, kalau ada yang pasang CCTV di situ sama saja maling. Tentu ini fitnah keji, pencemaran nama baik," ujar dia.

Menurut AR, video yang viral itu tak sesuai dengan fakta. Dia mengatakan, saat peristiwa terjadi pada 17 Januari 2023, di lokasi tersebut ada tiga orang di ruang kerjanya.

"Itu tidak benar, itu fitnah. Video itu editan, di dalam (ruangan) itu kami bertiga dengan AS," ungkapnya.

Selain dirinya dan wanita yang merupakan bendahara kantor, AR menyebut di lokasi itu juga ada staf pria inisial AS.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Di dalam ruangan, saya bersama AS, dia duduk di depan meja komputer. Kemudian saya memanggil bendahara kecamatan (wanita dalam video). Jadi di ruangan itu ada kami bertiga, bukan berdua. Saat itu AS juga sedang mengetik di komputer yang posisinya ada di balik lemari," ucap AR.

Dia mengatakan saat itu dirinya baru pulang ke kantor usai menghadiri acara sosialisasi Pilkada Damai di Tanjung Senai dan Musrenbang di Talang Pangeran Ulu.

"Lalu saya kembali ke kantor. Saat itu cuaca sedang panas gerah karena uap air, kondisi kantor camat banjir. Makanya karena panas saya lepas baju. Cuma pakai baju dalam saja, kaus putih," kata AR.

Tak lama setelah itu, kata AR, di ruangan yang tadinya ia cuma berdua dengan stafnya, AS lalu ia memanggil wanita tersebut yang tak lain merupakan bendaharanya. AR membenarkan saat itu ia sempat duduk berhadapan dengan wanita tersebut, namun itu dalam rangka membahas pekerjaan kantor.

"Setelah menerima laporan dari dia (bendahara), saya pergi lagi menghadiri Musrenbang di salah satu desa hingga sore hari. Saya balik lagi ke kantor menjelang waktu Magrib lah, dan saya memang melihat di ruangan saya AS masih duduk di depan komputer," katanya.

Meski sudah menjelang maghrib, AR mengklaim saat itu di luar ruang kerjanya petugas lain masih cukup ramai, karena ada sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan. Dia membantah disebut berduaan dengan bendahara dengan kondisi tak wajar.

"Saya tidak ada berduaan di ruangan, dan situasi di kantor camat saat itu kan ramai, bukannya sepi," kata AR.

Halaman 2 dari 2
(dil/ahr)


Hide Ads