Sebanyak 50 penyandang disabilitas fisik mendapat bantuan kaki dan tangan palsu dari Kementerian Sosial. Pemberian bantuan tersebut dilakukan di kantor Sentra Satria Baturraden, Banyumas salah satu UPT Kementerian Sosial yang ada di Jawa Tengah.
Para penyandang disabilitas tersebut mulai datang sejak pukul 07.00 WIB. Mereka juga berasal dari beberapa kabupaten tetangga dari Kebumen hingga Brebes.
Salah satu penerima manfaat kaki palsu, Syahroni (32) merasa bersyukur karena bisa mendapatkan bantuan kaki buatan gratis. Selama ini dirinya menggunakan alat bantu berjalan saat beraktivitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya untuk pengambilan dan pemasangan kaki palsu kemarin sudah diukur Desember. Sangat membantu dari kementerian sosial. Karena kalau kita membeli sendiri kemungkinan susah untuk mendapatkannya," kata pria asal Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap kepada detikJateng, Selasa (5/3/2024).
Ia mengaku kehilangan kaki kanan sekitar 6 bulan lalu. Kaki kanannya terpaksa diamputasi karena kecelakaan kerja tertimpa batu beton saat pengerjaan proyek di Jakarta.
"Saya kecelakaan di proyek sudah 6 bulan ini. Kehilangan kaki kanan," terangnya.
Hal yang sama juga dirasakan Wawan (42). Pria warga Kecamatan Rawalo Banyumas ini kehilangan kaki kirinya pada tahun 1999 karena kecelakaan lalu lintas.
"Ini kecelakaan dari tahun 1999 pas naik kelas 3 SMA. Sudah lama pakai kaki palsu, ini dapat juga dari yayasan di Jakarta tahun 2001," ungkapnya.
![]() |
Ia mengaku senang karena mendapat bantuan kaki palsu yang baru. Terlebih persyaratannya ini mudah. Karena jika membuat sendiri harganya cukup mahal.
"Ya alhamdulillah ini senang karena syaratnya gampang. Karena kalau bikin sendiri mahal. Yang biasa saja bisa sampai Rp 7 sampai Rp 8 juta. Ini baru diukur dahulu. Nanti kalau jadi dikabari lagi," kata pria yang saat ini membuka usaha kreatif celengan di rumahnya.
Sementara itu, Kepala Sentra Satria Baturraden, Darmanto menjelaskan ini merupakan penyaluran bantuan yang berasal dari kementerian sosial.
"Pada hari ini sekitar 200 orang hadir baik dari pendamping maupun warganya. Kami juga mengundang dinas sosial Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas, Kebumen, Cilacap sama Brebes," kata dia kepada wartawan.
Penyaluran bantuan ini diberikan kepada penyandang disabilitas yang sudah terdata di kantor dinas sosial masing-masing.
"Hari ini kita penyaluran bantuan untuk alat bantu disabilitas. Kaki tangan palsu ada 50, APD ada 30 orang, terus yang lain fisioterapi gratis untuk anak-anak lumpuh layu, stroke dan sebagainya," jelasnya.
Kaitannya dengan pelaksanaan bantuan fisioterapi, pihaknya akan terlebih dahulu membawa para penyandang disabilitas ke rumah sakit terlebih dahulu. Karena jika tidak ada rekomendasi dari dokter pihaknya juga tidak berani untuk melaksanakan fisioterapi.
"Untuk fisioterapi gratis ada sekitar 10 orang. Kita assessment awal dahulu karena ada berapa anak ternyata sampai hari ini sudah 13 tahun belum pernah dibawa ke rumah sakit. Kita bawa ke rumah sakit untuk meminta rekomendasi karena kita tidak berani juga kalau belum ada rekomendasi," pungkasnya.
(cln/ahr)