Wisudawan kembar ini adalah Yuana Sari dan Yuani Saputri atau yang akrab disapa Ana dan Ani. Mereka lulus dengan IPK yang sama yaitu 3.76.
Keduanya sempat tak menyangka bisa meraih IPK yang kembar juga. Apalagi menurut Ana, mereka memiliki beberapa mata kuliah yang berbeda. Selain itu, Ana mengatakan bahwa biasanya kakaknya Ani selalu mendapat nilai yang lebih tinggi.
"(IPK sama) Kurang tahu juga (bisa sama), soalnya ada beberapa mata kuliah yang ngambil beda. Beda kelas, ternyata IPK-nya sama," kata Ana kepada wartawan usai prosesi wisuda, Sabtu (2/3/2024).
Lebih lanjut diceritakan, Ani pun mengaku awalnya tidak mengetahui. Hal ini karena nilai merupakan urusan masing-masing.
"Yuana dapat WA (WhatSapp) dari Ibu Dani yang memberitahu kalau IPK-nya sama. Terus begitu ngecek baru tahu. Tadi di dalam (ruang wisuda) kaget pas disuruh berdiri, nggak menyangka," tuturnya.
Diketahui, keduanya lahir di Pacitan pada 12 November 2000. Ana dan Ani merupakan anak pasangan petani bernama Bejo (56) dan Mistun (52), yang tinggal di Klesem, Kebonagung, Pacitan, Jawa Timur.
Saudara kembar ini selalu menempuh pendidikan yang sama dari jenjang SD, SMP dan SMK di kota kelahirannya di Pacitan. Kemudian setelah lulus dari SMK 2 Pacitan, Ana dan Ani melanjutkan ke Untidar dengan sama-sama mengambil Prodi S1 Akuakultur, Fakultas Pertanian.
"Kita dari SD, SMP, SMK mau kuliah memang mau satu tempat biar lebih mudah. Biar nggak ribet," ujar Ana.
Ani dan Ana bangga karena mereka merupakan anak yang tamat hingga kuliah. Kakak pertama sudah berumah tangga dan yang kedua bekerja.
Keduanya masuk kuliah di tahun 2019. Mereka bahkan mendapatkan beasiswa bidik misi.
"Kalau ibu sama bapak petani. (Ambil Fakultas Pertanian), Itu salah satu alasan. Saya sama Ana diterima di Untidar sama dapat KIPK (Kartu Indonesia Pintar Kuliah), bidik misi. Jadi, sekalian aja," ujar Ani.
"Satu keluarga yang baru kuliah baru saya sama adik. Kedua orangtua mendukung keinginan kuliah di sini," ungkpanya.
Lebih lanjut, Ani mengatakan bahwa orangtuanya selalu berpesan untuk fokus dalam menempuh pendidikan. Apalagi, biaya yang dikeluarkan tak sedikit.
"(Pesan) Rajin belajar, tidak boleh bermain-main, kuliah saja karena biaya cukup tinggi, biaya kos (indekos) dan lain-lain," tutur Ani.
Sementara itu, orangtua Ani dan Ana, Bejo mengaku sangat bangga dengan prestasi yang diraih anak kembarnya.
"Ya bahagia, orang kecil bisa dapat bidik misi. Kebahagiaan tersendiri bagi orangtua," kata Bejo.
Hal senada juga disampaikan oleh sang ibu, Mistun.
"Bangga sekali bisa sekolah (kuliah) di Universitas Tidar," tuturnya.
Rektor Untidar Prof Sugiyarto juga mengatakan, bahkan momen wisuda Ana dan Ani menjadi fenomena yang tak biasa pada acara wisuda yang ke-66 ini.
"Alhamdulillah tadi (wisuda) berjalan dengan lancar dan yang menjadi catatan adalah sudah terpantau waktu studinya sudah relatif pendek, lebih cepat," kata Sugiyarto.
"(Wisudawan kembar) Ada yang kembar itu sesuatu fenomena kejadian, ndilalah aja," katanya.
Sebelumnya, juga ada wisudawan kembar yang lulus bersamaan. Namun, kali ini lebih unik lantaran memiliki IPK yang sama pula.
"Ini lebih, lebih kembar lagi, prodinya sama, lulusnya hampir sama, IPK sama," ujarnya. (cln/cln)