Video pernyataan sikap sejumlah emak-emak asal Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, soal Pemilu 2024 viral di media sosial. Di akhir video itu, para emak tersebut meneriakkan ucapan 'curang, perang' sebanyak tiga kali. Begini faktanya.
Video aksi emak-emak yang viral itu diunggah di akun TikTok PORTALNEWS007 dua hari lalu. Hingga Kamis (29/2) pukul 17.00 WIB, video berdurasi sekitar 30 detik itu telah ditonton 13.300 kali dan menuai 8.383 komentar.
Dilihat detikJateng, dalam video itu tampak belasan emak-emak kompak mengenakan baju putih dan jilbab berwarna cerah. Mereka berdiri berjajar, ada yang memegang nampan juga tampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, seorang emak-emak yang memegang nampan, belakangan diketahui bernama Aini, menyampaikan pernyataan sikap.
"Kami dari P2SA, perempuan -perempuan sobat Anies Ceper Klaten mengharapkan agar terjadi pemilu dengan jujur adil langsung umum bebas dan rahasia. Dan mengharapkan segenap aparat untuk mengkondisikan Pemilu 2024 dengan baik. Jangan pernah memicu kemarahan rakyat, jangan salahkan rakyat. Curang, perang. Curang, perang. Curang, perang," dikutip detikJateng dari konten video di akun TikTok PORTALNEWS007.
Saat mengucapkan 'curang, perang', mereka serempak mengacungkan kepalan tangan. Ada juga yang mengangkat tampah.
Penelusuran detikJateng, video tersebut memang benar direkam di Klaten. Tetapi video itu direkam sebelum hari coblosan Pemilu 2024.
"Betul itu saya (yang mengucapkan pernyataan di video viral). Itu video kita bikin sudah lama sebelum pemilu. Saya komunitas P2SA, perempuan-perempuan sobat Anies," kata Aini saat dimintai konfirmasi detikJateng, Kamis (29/2/2024) siang.
Kepada detikJateng, Aini menyebut dirinya sebagai juru bicara P2SA Ceper, Klaten. Dijelaskan Aini, video itu dibuat secara spontan.
"Karena kami tidak mau terulang lagi, terjadi pemilu curang seperti tahun 2014 dan 2019. Jadi kami mengimbau kepada pelaksana pemilu agar demokrasi kita ditegakkan dan dilaksanakan secara jujur, adil, dan langsung, umum, bebas, rahasia. Tidak ada intimidasi dari pihak manapun," ujar Aini.
(dil/ahr)