Bagi seorang muslimah, menjalankan puasa satu bulan penuh adalah sebuah tantangan. Pasalnya, ada waktu-waktu haid sehingga tidak memungkinkan untuk menjalankan puasa Ramadhan. Sebelum mengqadha, sebaiknya pahami bacaan niat ganti puasa Ramadhan karena haid terlebih dahulu.
Larangan berpuasa bagi wanita yang haid termaktub di dalam hadits, Aisyah RA menjelaskan, "Kami haid pada masa Nabi SAW, maka kami diperintahkan untuk mengqadha puasa, tapi kami tidak diperintah mengqadha sholat."
Mari simak penjelasan lengkap mengenai bacaan niat ganti puasa Ramadhan karena haid atau menstruasi berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Niat Ganti Puasa Ramadhan karena Haid
Dikutip dari buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa oleh Ustadz Ali Amrin Al-Qurawy, berikut ini adalah niat ganti atau qadha puasa Ramadhan.
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΊΩΨ―Ω ΨΉΩΩΩ ΩΩΨΆΩΨ§Ψ‘Ω ΩΩΨ±ΩΨΆΩ Ψ±ΩΩ ΩΨΆΩΨ§ΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma ghadin 'an qadha-i fardhi ramadhaana lillaahi ta'aalaa
Artinya:
"Saya niat berpuasa untuk mengganti puasa Ramadhan karena Allah Ta'ala."
Doa niat untuk mengganti puasa Ramadhan karena haid tidak memiliki perbedaan dengan kalimat niat umum untuk mengqadha puasa Ramadhan. Ini sesuai dengan pandangan mayoritas ulama yang berpendapat bahwa doa niat ganti puasa Ramadhan karena haid tidak perlu menggunakan kalimat yang berbeda dari niat umum.
Hukum Mengganti Puasa Ramadhan karena Haid
Mengganti puasa Ramadhan karena haid hukumnya wajib. Penentuan hukum ini berdasarkan haits dari Aisyah Radhiyallahu Anha. Ia berkata:
"Terdapat sesuatu (haid) yang menimpa kami, dan kami diperintah untuk mengganti puasa, dan tidak diperintahkan untuk mengganti sholat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Kewajiban mengganti atau mengqadha puasa tidak hanya berlaku bagi wanita yang haid. Ada beberapa golongan orang lainnya yang juga memiliki kewajiban serupa, antara lain:
- Orang yang sengaja membatalkan puasa
- Musafir atau orang yang bepergian jauh
- Orang sakit sehingga tidak sanggup berpuasa
- Wanita yang nifas setelah persalinan
- Orang yang muntah di siang hari dengan sengaja saat berpuasa
Waktu Mengganti Puasa Ramadhan
Untuk waktu mengganti puasanya sendiri fleksibel dan tidak ada patokannya. Kita dianjurkan untuk menyegerakan qadha puasa begitu selesai uzurnya. Namun tidak berdosa jika kita mengakhirkan waktu mengganti puasa Ramadhan, sesuai dengan riwayat hadits berikut:
Aisyah RA berkata, "Karena itu saya memiliki utang puasa Ramadhan. Saya tidak sanggup untuk mengqadhanya kecuali pada bulan Syaban."
Meskipun begitu, orang-orang yang mampu tapi tidak mengganti puasanya sampai masuk bulan Ramadhan berikutnya, maka tergolong orang berdosa. Jadi, sebaiknya kita tetap menyegerakan untuk membayar hutang puasa.
Demikian penjelasan lengkap mengenai bacaan niat ganti puasa Ramadhan karena haid. Semoga bermanfaat!
(par/cln)