Pada saat tahiyat, ada satu gerakan yang perlu kita lakukan, yaitu mengangkat jari telunjuk. Namun masih banyak umat Islam yang belum memahami kapan jari telunjuk diangkat saat tahiyat.
Sebenarnya, aturan mengenai waktu kapan jari telunjuk diangkat ini berbeda-beda pada setiap mazhab. Jadi, kita bisa mengikuti mazhab yang kita percayai.
Untuk mengetahui kapan jari telunjuk diangkat saat tahiyat awal maupun akhir, simak penjelasan yang dirangkum dari buku 'Amaliah Aswaja Nahdliyah' tulisan A. Fatih Syuhud berikut ini.
Kapan Jari Telunjuk Diangkat Saat Tahiyat Sholat?
1. Mazhab Syafii
Menurut madzhab Syafi'i, pada tahiyat, tangan kiri ditempatkan di atas lutut kiri tanpa menggenggam, sementara tangan kanan diletakkan di atas pangkal lutut kanan. Jari-jari tangan kanan digenggam, kecuali jari telunjuk yang dibiarkan menunduk.
Ibu jari menggenggam dan diletakkan di samping jari telunjuk, dengan ujungnya di bawah jari telunjuk. Jari telunjuk diangkat saat menyebut huruf hamzah dalam kalimat "إلَّا الله" (illallah), dan dijaga tetap diangkat hingga akhir tahiyat. Menggerak-gerakkan jari telunjuk dianggap makruh.
2. Mazhab Maliki
Madzhab Maliki berpendapat bahwa saat tahiyat dalam posisi duduk, tangan kanan menggenggam, kecuali jari telunjuk dan ibu jari. Jari telunjuk digerakkan ke kanan dan ke kiri secara terus menerus dengan gerakan yang sedang, bukan naik dan turun.
3. Mazhab Hanafi
Menurut madzhab Hanafi, saat tasyahud, jari telunjuk kanan diangkat saat melafalkan "la ilaha" dan diturunkan saat mengucapkan "illallah." Ini merupakan pendapat rajih menurut Ibnu Abidin.
4. Mazhab Hanbali
Dalam madzhab Hanbali, yang sunnah saat tahiyat adalah jari kelingking dan jari manis kanan menggenggam, sementara jari tengah dan ibu jari membuat lingkaran. Jari telunjuk menunjuk setiap menyebut nama Allah.
Selanjutnya, jari tangan digerakkan naik turun beberapa kali, ke atas ke bawah, setiap menyebut nama Allah pada tahiyat.
Bacaan Tahiyat Awal dan Akhir
Selain mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengangkat jari telunjuk, penting juga untuk memahami bacaan tahiyat awal dan akhir. Berikut ini bacaannya yang dikutip dari buku 'Bacaan & Gerakan Shalat Cepat Hafal di Luar Kepala' oleh Tim Qultummedia dan Wijdan.
1. Tahiyat Awal
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ. السَّلامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. السَّلامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ .
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin.
Asyhadu allaa ilaaha illallooh. Wa asyhadu anna muhammadar rosuulullooh. Alloohumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad.
Artinya:
"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya tetap tercurahkan atasmu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tetap terlimpahkan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Wahai Allah, limpahkanlah rahmat kepada penghulu kami, Nabi Muhammad."
2. Tahiyat Akhir
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ. السَّلامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. السَّلامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaikaa ayyuhan nabiyyu warohmatulloohi wabarokaatuh. Asyhadu allaa ilaaha illallooh. Wa-asyhadu anna muhammadar rosuulullooh. Alloohumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa shollaitaa 'alaa sayyidinaa ibroohiim wa 'alaa aali sayyidinaa ibroohiim. Wabaarik 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa baarokta 'alaa sayyidinaa ibroohiim wa 'alaa aali sayyidinaa ibroohiim. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.
Artinya:
"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya tetap ter- curahkan atasmu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tetap terlimpahkan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Wahai Allah, limpahkanlah rahmat kepada penghulu kami, Nabi Muhammad dan keluarganya. Sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada penghulu kami, Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah kepada penghulu kami, Nabi Muhammad dan keluarganya. Sebagaimana telah Engkau limpahkan berkah kepada penghulu kami, Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sungguh di alam semesta ini, engkau Maha terpuji lagi Mahamulia."
Pertanyaan tentang kapan jari telunjuk diangkat saat tahiyat sholat kini sudah terjawab. Semoga penjelasan di atas dapat memberikan manfaat!
Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai"
(par/apu)