Hari Raya Galungan 2024: Sejarah, Makna hingga Ucapannya

Hari Raya Galungan 2024: Sejarah, Makna hingga Ucapannya

Anindya Milagsita - detikJateng
Selasa, 27 Feb 2024 14:37 WIB
Jemaat Hindu melaksanakan prosesi ibadah Hari Raya Galungan di Pura Agung Giri Natha, Semarang, Rabu (2/7/2023).
Foto: Ilustrasi perayaan Galungan (Afzal Nur Iman/detikJateng)
Solo -

Umat Hindu di Indonesia akan segera menyambut datangnya Hari Raya Galungan 2024. Lantas seperti apa sejarah hingga makna dari Hari Raya Galungan?

Secara umum, Hari Raya Galungan merupakan sebuah perayaan keagamaan yang diperingati oleh umat Hindu di Indonesia. Melalui peringatan Hari Raya Galungan, biasanya umat Hindu akan memasang hiasan penjor di depan rumah mereka. Sebagai informasi, penjor adalah hiasan berupa bambu yang dipakai untuk menyambut perayaan tertentu.

Berdasarkan informasi yang tercantum dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 7 Tahun 2023 tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama dan Dispensasi Hari Suci Hindu di Bali Tahun 2024 dapat diketahui bahwa rangkaian Hari Raya Suci Galungan 2024 akan berlangsung di tanggal 27-29 Februari 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agar detikers dapat mengenal secara lebih dekat mengenai Hari Raya Galungan, detikJateng telah merangkum informasinya secara lengkap. Mari simak sejarah, makna, hingga ucapan Hari Raya Galungan 2024 melalui paparan berikut.

Sejarah Galungan

Menurut KBBI, Hari Raya Galungan atau disebut juga sebagai Galungan adalah hari raya umat Hindu, dirayakan setiap 210 hari sekali, jatuh pada hari Rabu Kliwon, dua kali dalam satu tahun.

ADVERTISEMENT

Mengutip dari laman resmi Kecamatan Buleleng, dijelaskan bahwa Hari Raya Galungan merupakan hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan). Bukan hanya itu, Galungan juga menjadi hari yang mana umat Hindu memperingati terciptanya alam semesta jagad raya beserta seluruh isinya.

Galungan sendiri berasal dari bahasa Jawa kuno yang artinya bertarung. Peringatan ini juga biasa disebut sebagai dungulan yang berarti menang. Uniknya, terdapat persamaan arti tentang wuku galungan yang asal Jawa dan wuku dungulan dari Bali. Keduanya sama-sama memiliki arti yaitu wuku yang kesebelas.

Berdasarkan informasi yang dibagikan dalam laman resmi Desa Jagapati, dikatakan bahwa asal-usul sejarah Galungan berawal dari kisah seorang raja yang hidup di zaman dahulu. Dikisahkan bahwa seorang raja yang memiliki kesaktian merupakan keturunan raksasa yang memerintahkan jagat Bali. Raja tersebut diketahui bernama Raja Mayadenawa.

Sayangnya Raja Mayadenawa merupakan sosok yang angkuh, kejam, dan tidak memperbolehkan rakyatnya menyembah para Dewa. Alhasil seluruh rakyatnya takut kepadanya dan hidup dalam kesengsaraan.

Singkat cerita, seorang pendeta bernama Sangkul Putih atau Mpu Sangkul menyadari situasi tersebut dan ingin mengakhiri penderitaan yang dialami oleh rakyat. Ia pun meminta bantuan kepada Dewa Indra.

Dengan kesaktian Dewa Indra dan semua usaha yang telah dilakukannya, akhirnya Mayadenawa dapat tumbang. Kemenangan Dewa Indra dalam melawan Mayadenawa inilah yang menjadi simbol kemenangan kebaikan melawan kejahatan. Hal tersebut lantas dikenal sebagai awal mula sejarah Hari Raya Galungan.

Makna Galungan

Lantas seperti apa makna Hari Raya Galungan? Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa Galungan diperingati sebagai saat terciptanya alam semesta jagat raya beserta seluruh isinya. Lebih lanjut, dikutip dari laman resmi Kemenkeu RI, disebutkan bahwa makna Galungan juga sebagai bentuk ungkapan syukur.

Biasanya umat Hindu akan melakukan persembahan kepada Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara. Pemasangan penjor di tepi jalan juga merupakan aturan kehadapan Bhatara Mahadewa.

Bukan hanya itu, melalui laman Desa Sarimekar dijelaskan bahwa makna Hari Raya Galungan menyatukan kekuatan rohani agar mendapatkan pikiran dan pendirian yang terang. Hal tersebut menunjukkan bahwa hakikat Galungan ditetapkan agar umat Hindu di Bali menghaturkan maha suksemaning idepnya ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi atas terciptanya dunia serta segala isinya.

Melalui kehadiran peringatan tersebut, diharapkan umat bersyukur atas karunia Ida Sanghyang Widhi Wasa sebagai pencipta segala-galanya di dunia ini.

Ucapan Hari Raya Galungan 2024

Bagi detikers yang ingin memberikan ucapan Hari Raya Galungan 2024, berikut sejumlah pilihannya:

  1. Selamat Hari Raya Galungan 2024. Mari ciptakan dharma di hati demi tercapainya kedamaian dalam diri.
  2. Selamat Hari Raya Galungan, semoga keberkahan senantiasa menyertai hidup.
  3. Semoga kebahagiaan Galungan membawa sinar yang terang di dalam kehidupan ini.
  4. Selamat merayakan Hari Raya Galungan 2024!
  5. Selamat Hari Raya Galungan. Mari rayakan semangat kemenangan ini.
  6. Selamat Hari Raya Galungan 2024. Semoga ajaran Dharma selalu menjadi penuntun kita untuk meraih kedamaian dan kesejahteraan dalam hidup.
  7. Selamat Hari Raya Galungan! Semoga kita selalu dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
  8. Selamat Hari Raya Galungan 2024. Semoga rahayu senantiasa menyertai.
  9. Selamat memperingati Hari Raya Galungan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kerahayuan kepada kita semua.
  10. Mengucapkan selamat Hari Raya Galungan 2024!

Demikian tadi rangkuman mengenai sejarah, makna, hingga ucapan Hari Raya Galungan. Semoga informasi ini membantu ya, detikers!




(apu/dil)


Hide Ads