Seorang caleg DPRD Sampang di Dapil III Banyuates-Ketapang, Ayunda Ratna Amelia (25) memprotes soal perolehan suaranya kosong alias nol, bahkan di TPS tempat dia mencoblos. Aksi protes caleg PKB ini pun viral. Berikut penuturan keluarganya yang menganggap perolehan suara nol itu tak masuk akal.
Dilansir detikJatim, ayah Ayunda, Budianto hanya mengelus dada setelah tahu perolehan suara putrinya nihil di semua TPS, termasuk di desa dan TPS tempat Budianto dan Ayunda menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.
"Yang namanya anak pasti saya mendukung sepenuhnya. Jadi di luar komunikasi Ayu dengan temannya, saya sendiri banyak berkomunikasi dengan teman-teman semasa jadi kepala desa dulu. Mana mungkin nol?" Kata Budiono kepada detikJatim, Senin (26/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selaku mantan Kades setempat, Budianto menyatakan mustahil jika putrinya tidak mendapat satu pun suara. Dia menduga perolehan suara putrinya dibajak dan dialihkan ke caleg lain.
"Jangankan di TPS tempat Ayu mencoblos, sebagai mantan kepala desa saya yakin banyak (perolehan suara putrinya). Soalnya masih banyak (pendukung saya yang) loyal. Jadi tidak mungkin kosong apa lagi saya punya banyak kolega juga di luar Desa Banyuates," ujar Budiono.
Ibu Ayunda, Nurhotimah, mengatakan putrinya juga seorang kader Muslimat. Nurhotimah meyakini perolehan suara Ayunda tidak mungkin serendah itu.
"Saya tidak yakin masyarakat Banyuates tidak ada yang memilih anak saya. Apalagi (anak saya) kader Muslimat. Yang bikin tidak masuk akal ini sampai semua suara, bahkan di TPS sendiri suara kami dicuri," kata Nurhotimah.
"Saya tidak berharap anak saya jadi, tapi suara murni yang diperoleh dari kerja keras Ayu dan keluarga harusnya dikembalikan," sambung dia.
Viral Protes Keras Ayunda ke PPK
Sebelumnya, putri ketiga Budiono dan Nurhotimah itu sempat menyampaikan protes keras kepada para petugas pemilu yang ada di lokasi penghitungan suara tingkat kecamatan.
Dalam video itu Ayunda sempat mempertanyakan alasan suaranya menjadi kosong. Dia juga menantang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk membuka kotak suara. Aksi protes caleg PKB ini pun viral dan menuai banyak respons dari warganet.
"Kalau ternyata data C1 tidak sesuai dengan hasil kotak suara itu saya siap dihukum. Kita ini benar satu partai tapi jangan dizalimi," kata Ayu di depan PPK dan saksi dari PKB dalam video yang viral, dikutip dari detikJatim.
Dalam video itu, Ayu juga membeberkan alasan yang menguatkannya untuk melakukan protes. Salah satunya karena di TPS tempat dirinya dan keluarga besarnya mencoblos tidak ada satu pun suara untuk dirinya.
"Di TPS saya sendiri, TPS 6 (Banyuates) itu tidak ada suara saya. Keluarga saya nyoblos pun tidak ada," protes Ayunda, terlihat dalam video tersebut.
Ketua PPK Kecamatan Banyuates, Musliono, tak menampik adanya protes itu.
"Kalau protesnya di PPK, data yang disandingkan bukan data pencoblosan tapi harus salinan C1 PPS. Kalau kemudian di tingkat kecamatan ini memprotes kejadian di tingkat TPS, nggak akan selesai. Seharusnya peserta pemilu ini memprotes pada saat pungut dan penghitungan di TPS," kata Musliono.
Sejauh ada bukti-bukti autentik, Musliono mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan dan pencocokan.
"Kalau dirasa tidak puas, saya persilakan lapor ke panwascam yang berkaitan dengan pelanggaran pemilu. Kalau berkaitan dengan datanya misalnya nanti keberatan ada form keberatan, kita nanti sediakan," ujar dia.
(dil/rih)