Kasus demam berdarah dengue (DBD) merebak di Kabupaten Jepara. Akibatnya ruang perawatan anak di RSUD RA Kartini Jepara penuh.
Hal tersebut terungkap setelah Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta usai melakukan kunjungan di RSUD RA Kartini Jepara, pada Jumat (23/2). Edy mengingatkan masyarakat, agar mewaspadai kejadian DBD saat puncak musim hujan sekarang ini.
"Jumlah penderita DBD di Kabupaten Jepara sudah mencapai seratus orang. Pasien didominasi usia anak. Akibatnya, ruang perawatan anak di RSUD RA Kartini pun penuh," jelasnya dalam keterangan tertulis diterima detikJateng dari Kominfo Jepara, Jumat (23/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edy mengatakan ada 100 pasien penderita DBD yang sedang dirawat di rumah sakit. Pasien didominasi oleh anak-anak.
"Hari ini saya cek di rumah sakit, rumah sakit Kartini dan informasi dari pihak rumah sakit sudah ada 100 pasien yang dirawat di bangsal-bangsal, dan saya lihat juga ada yang di IGD sebanyak 20 pasien yang harus mendapatkan penanganan DBD," ujarnya.
Oleh karena itu, dia meminta kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara kepada pihak terkait untuk melakukan rapat. Sehingga, penyebaran penyakit DBD bisa segera untuk ditangani.
"Saya minta yang pertama Dinkes bersama puskesmas mungkin besok pagi dipimpin dengan Pak Sekda untuk mengadakan konsolidasi rapat langsung, dan saya minta langsung segera ke lapangan salah satunya penyemprotan, fogging dan juga ada edaran kepada sekolah-sekolah bisa PSN lah," terang Edy.
"Kedua saya minta kepada pihak rumah sakit ambil langkah cepat, kalau kekurangan dokter umum untuk segera untuk dievaluasi, ketiga kita sudah mempersiapkan terkait dengan bencana darurat untuk bencana demam berdarah," Edy melanjutkan.
Direktur RSUD RA Kartini, Jepara Tri Iriantiwi dalam keterangannya keterkaitan dengan keterisian ruang perawatan untuk anak-anak yang penuh akan berupaya untuk penambahan dua bangsal. Sehingga tidak terjadi penumpukan pasien.
"Di UGD pasien sudah ditangani perawatannya, tinggal dipindah ruangan agar tidak menumpuk di UGD," kata Direktur RSUD dr. Tri Iriantiwi.
Pihak rumah sakit juga akan merekrut dokter temporer dari klinik-klinik. Tempo perekrutan kurang lebih tiga bulan.
"Sifatnya sementara untuk dapat membantu penanganan pasien DBD," tambahnya.
(ahr/aku)