KPU Kabupaten Pekalongan mencatat sebanyak 43 petugas Pemilu 2024 jatuh sakit. Bahkan ada tiga orang perempuan yang bertugas sebagai KPPS mengalami keguguran kandungan.
"Iya, memang ada beberapa teman-teman petugas KPPS, PPS, dan PPK itu ada yang sakit, itu kami catat ada 43 petugas. Yang rawat inap, baik itu di rumah sakit maupun di klinik itu ada delapan orang," kata Komisioner KPU Kabupaten Pekalongan Divisi Sosdiklih-Parmas-SDM, Dika Redana saat ditemui di Kantor KPU Kabupaten Pekalongan, Kamis (22/2/2024).
Terkait tiga petugas KPPS yang mengalami keguguran kandungan, Dika mengatakan mereka saat mendaftar menjadi KPPS belum terdeteksi hamil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang keguguran juga karena pada saat pendaftaran belum terdeteksi hamil. Tapi pada saat pelaksanaan pemilu ternyata hamil semester awal, nah itu ada tiga orang anggota KPPS. Dua di wilayah Bojong, satu di Sragi," jelas Dika.
"Jadi saat mendaftar juga memang belum tahu kalau hamil," lanjutnya.
Sementara itu, ada yang meninggal dunia meskipun kejadiannya tidak dalam tugas, namun masih pada masa tugas hingga sampai tanggal 25 Februari 2024.
"Yang meninggal, walaupun ini kejadiannya tidak dalam tugas, tapi masih pada masa tugas, itu kecelakaan (motor) di Doro, dan itu juga masuk masih dalam tanggung jawab kami," jelas Dika.
"Dari 43 petugas itu, alhamdulillah semuanya tercover BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Termasuk yang keguguran itu," tambahnya.
Lebih lanjut, Dika mengatakan pihaknya sebelumnya telah melakukan seleksi yang ketat terkait dengan kesehatan petugas pemilu ini.
"Kalau penyakit sebelumnya sih tidak ya, karena kami seleksinya itu bener-bener selektif, artinya kami juga bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, kita melaksanakan skrining kesehatan, insyaallah tidak ada penyakit bawaan yang sebelumnya ada kemudian mengganggu di proses ini saya kira tidak ada. Mungkin karena faktor kelelahan memang," imbuhnya.
(rih/ahr)