Teror Ulat Bulu di Klaten Terus Meluas, Damkar Panen Laporan

Teror Ulat Bulu di Klaten Terus Meluas, Damkar Panen Laporan

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Rabu, 21 Feb 2024 17:29 WIB
Koloni ulat bulu teror warga Polanharjo, Klaten, Selasa (20/2/2024).
Koloni ulat bulu teror warga Polanharjo, Klaten, Selasa (20/2/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Koloni ulat bulu jenis Dompo terus meluas dan dilaporkan dari beberapa wilayah. Selain Kecamatan Trucuk dan Polanharjo, juga di Delanggu dan Manisrenggo.

"Laporan masuk ada di Desa Sumber, Planggu dan Gaden, Kecamatan Trucuk. Kemudian Desa Kranggan Kecamatan Polanharjo, Kecamatan Delanggu dan Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo, ada juga laporan dari Jogonalan," ungkap anggota regu 3 pemadam kebakaran Satpol-PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten, Irawan Santoso kepada detikJateng, Rabu (21/2/2024) siang.

Irwan yang juga komandan SAR Kabupaten Klaten itu menyatakan dari sekian laporan ada yang dikoordinasikan dengan relawan, Kecamatan dan pemerintah desa. Masyarakat yang menjumpai ulat bulu bisa mengantisipasi dengan memberikan batasan kontak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hindari kontak atau interaksi dengan lokasi ulat, jauhi. Beri batasan lokasi dengan rumah menggunakan bahan semisal air sabun tanpa harus memusnahkan ulatnya," papar Irwan.

Ulat bulu, terang Irawan, akan menjadi kepompong dalam waktu sekitar 15 hari. Setelah itu akan menjadi kupu dalam waktu sekitar 40 hari.

ADVERTISEMENT

"Menjadi kupu dalam waktu 40 hari. Sebenarnya siklus hidup pendek tapi kalau dalam jumlah besar ya memang mengganggu, terutama gatalnya," lanjut Irwan.

Terjadinya outbreak ulat bulu, sebut Irwan, disebabkan banyak kemungkinan. Bisa jadi memang masa kembang biak dengan cuaca yang mendukung.

"Bisa jadi memang masa kembang biak dengan cuaca yang mendukung. Atau mungkin predator seperti burung juga tidak ada," imbuh Irwan.

Koordinator Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Joko Tri Purwanto mengatakan jenis ulat di Desa Sumber, Desa Planggu, Kecamatan Trucuk dan Polanharjo sama. Ulat banyak karena usai menetas menjelang pergantian musim.

"Karena ini menjelang pergantian musim. Kalau memakan sampai habis tanaman tidak, ini sebentar sebenarnya juga hilang," ungkap Joko kepada detikJateng.

Diberitakan sebelumnya, warga Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten resah dengan adanya koloni ulat bulu dalam jumlah banyak di pohon yang ada di rumah kosong. Petugas Damkar Kabupaten Klaten turun tangan menangani teror ulat bulu itu.

"Sudah tiga hari tapi baru dilaporkan hari ini karena sudah ke kanan dan kiri sekitar lokasi. Sudah ke teras rumah, saya sendiri gatal-gatal," ungkap salah satu warga setempat, Dwi Wahyu Nugroho kepada detikJateng, Selasa (20/2/2024) sore.

Sekitar sepekan sebelum ditemukan di Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Ulat serupa juga meresahkan warga Desa Sumber, Kecamatan Trucuk. Di Dusun Sumber Wetan, warga ada yang sampai mengungsikan keluarga.




(ahr/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads