Seorang anggota Linmas Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Magelang, Sukarji (60) mengalami kecelakaan saat memantau pengamanan TPS. Akibat kecelakaan itu korban meninggal dunia.
Korban mengalami kecelakaan saat monitoring pengamanan TPS pada Rabu (14/2) sekitar pukul 15.05 WIB. Korban yang membonceng sepeda motor terjatuh di jalan.
Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Dusun Cepagan, Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung. Korban merupakan warga Dusun Jrakah, Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada Linmas yang meninggal di Srumbung, itu Linmas PPS. Jadi dia bertugas di desa, bukan bertugas di TPS. Walaupun demikian, dia dalam rangka menyukseskan pemilu," kata Ketua KPU Kabupaten Magelang, Ahmad Rofik kepada wartawan di sela pemantauan pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 06 Candimulyo, Minggu (18/2/2024).
"Jadi kalau yang di PPS, Linmas itu nanti yang mengkaver dari Pemda (santunan). Kalau yang di TPS itu urusannya KPU," sambung Rofik.
Rofik menjelaskan, Linmas tersebut mengalami kecelakaan saat sedang bertugas pemantauan.
"Dia kecelakaan, pingsan terus dilarikan ke rumah sakit. Setelah itu tidak lama (meninggal)," ujarnya.
![]() |
Sekretaris KPU Kabupaten Magelang, Ira Wahyu Catur Kusumaningtyas mengatakan, juga ada 18 anggota KPPS yang sakit. Dari 18 orang yang sakit tersebut, 4 orang rawat inap dan 14 orang rawat jalan.
"18 yang sakit, 4 rawat inap dan 14 rawat jalan. 17 orang biaya pengobatan gratis, ikut BPJS kesehatan. Kemudian satu orang biaya sendiri karena di klinik swasta, diklarifikasi untuk diusulkan pemberian santunan," kata Ira.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 18 orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Magelang dilaporkan jatuh sakit setelah penghitungan surat suara Pemilu 2024.
"Dari 18 itu, ada dua orang yang dirawat di rumah sakit, rumah sakit Muntilan satu dan RST satu (orang). Dua orang itu didiagnosa gejala tifus dan satunya kemungkinan mengarah DB," kata Komisioner KPU Kabupaten Magelang, Yohanes Bagyo Harsono, Jumat (16/2).
Kemudian yang 16 orang lainnya, kata Bagyo, mayoritas karena kelelahan. Keluhan mereka lemas, panas, dan pusing.
"Yang opname ada dua orang, terus yang lain (16 orang) menjalani rawat jalan. Saat penghitungan mereka mengaku pusing, mual, suhu badan tinggi, kemudian diperiksakan pada tenaga medis diberikan obat dan istirahat," sambung Bagyo.
Bagyo menambahkan, ada satu anggota KPPS yang kecelakaan yang menyebabkan satu satu jarinya retak. Kecelakaan terjadi saat proses pembuatan TPS, Selasa (13/2) malam.
"Pada hari H (coblosan) bisa membantu, tapi tidak administrasi hanya mengawasi di kotak suara," ujarnya. Untuk yang sakit, kata Bagyo, perawatan ada beberapa yang ditanggung BPJS.
(cln/dil)