10 Desa di Demak yang Terdampak Banjir Bakal Pemilu Susulan 24 Februari

10 Desa di Demak yang Terdampak Banjir Bakal Pemilu Susulan 24 Februari

Mochamad Saifudin - detikJateng
Sabtu, 17 Feb 2024 21:32 WIB
BNPB cek mesin pompa beroperasi sedot banjir Demak, Sabtu (17/2/2024).
Foto: BNPB cek mesin pompa beroperasi sedot banjir Demak, Sabtu (17/2/2024). (Mochamad Saifudin/detikJateng)
Demak -

Sebanyak 27.669 orang dari 10 desa yang terdampak banjir di Kecamatan Karanganyar, Demak, akan mengikuti Pemungutan Suara Susulan pada 24 Februari 2024. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap bahwa beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah kering.

Adapun 10 desa yang terdampak meliputi; Wonoketingal, Cangkringrembang, Cangkring, Undaan Kidul, Undaan Lor, Ngemplikwetan, Wonorejo, Karanganyar, Ketanjung, danJatirejo.

"Iya tadi malem juga demikian, kita gelar rapat bersama yang dihadiri Dandim, ketua KPU, Sekda dan Wakapolres. Di sana melalui paparan beliau Ketua KPU bahwa tahapan-tahapannya sudah direncanakan tanggal 24 itu Pemilu Susulan," kata Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto di Karanganyar, Demak, Sabtu (17/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi sudah di-mapping, sudah ada beberapa tempat TPS itu yang sudah dinyatakan clear, tapi beberapa memang belum. Tapi dari sekian itu kebutuhan penempatan TPS-TPS itu ada yang sudah clear bisa kering, bisa kemudian direncanakan, tapi yang sebagian juga belum," sambungnya.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terkait pemetaan prioritas percepatan pengeringan dampak banjir termasuk titik lokasi TPS susulan. Hari ini, pihaknya melakukan aktivasi atau pengoperasian 22 pompa di 3 lokasi; Desa Wonoketingal, Wonorejo, dan Karanganyar.

ADVERTISEMENT

"Jadi nanti malam kita akan evaluasi, laporan dari masing masing pengendali di lapangan seperti apa. Dari sini nanti akan terlihat, kira-kira estimasinya kapan, kita upayakan karena dari sekian kebutuhan untuk korban Pemilu susulan itu memang sudah ada beberapa yang kering ya. Sehingga nanti mungkin kita akan segmentasikan," terangnya.

"Jadi setiap malam kami memang selalu ada evaluasi di Pendopo, barangkali itu akan kami evaluasi terus," imbuhnya.

Ia menuturkan bahwa saat ini pihaknya melakukan prioritas penyedotan di wilayah rendaman banjir yang tidak cekung. Seperti halnya area yang berdekatan dengan sungai.

"Jadi kita prioritaskan skala prioritas yang mudah, dalam artian secara dominan volume air cukup masif, dan itu tidak terlalu cekung itu yang akan kita keringkan dulu," terangnya.

Ia menambahkan bahwa hasil penyedotan menggunakan mobile pompa tersebut cukup signifikan. "Tadi seharian kita mengoperasikan di lapangan, laporannya cukup signifikan. Tadi yang sebelumnya gak kelihatan batas-batas tertentu sekarang sudah mulai kelihatan," ujarnya.




(apu/apu)


Hide Ads