Kepala Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Cilacap, M. Mughni menjelaskan ini merupakan bentuk perhatian dan pertanggungjawaban dari KPU Cilacap. Sedikitnya ada 41 petugas yang mendapat santunan.
"Kami dari KPU Kabupaten Cilacap berkomitmen untuk memberikan santunan kepada seluruh rekan-rekan yang mengalami musibah sakit. Ada 41 orang dari PPS dan KPPS di Majingklak," kata Mughni kepada wartawan, Selasa (13/2/2024).
Mughni menyebut nilai santunan yang diberikan berbeda-beda. Sesuai dengan kondisi sakit yang dialami masing-masing sesuai dengan ketentuan ada.
"Yang hanya rawat jalan nominalnya Rp 2 juta, kemudian yang rawat inap 1-2 hari nominalnya Rp 4 juta, sedangkan yang dirawat 3-5 hari nominalnya Rp 8,25 juta," terangnya.
Mughni menegaskan seluruh petugas KPPS dan PPS tersebut saat ini sudah dalam kondisi baik. Mereka juga diyakini sudah siap bertugas pada esok hari.
"Hasil yang dikeluarkan dari pihak kesehatan menyatakan mereka sudah sehat semua. Jadi kami meyakini mereka sudah siap bertugas semua," tegasnya.
Sementara itu, Daryo salah satu anggota KPPS yang mengalami keracunan makanan usai Bimtek mengaku senang atas perhatian yang diberikan. Ia mendapat santunan senilai Rp 2 juta karena hanya bergejala tidak terlalu parah dan rawat jalan.
"Alhamdulillah terima kepada KPU saya mendapatkan Rp 2 juta. Kemarin pas keracunan saya berobat ke mantri dan tidak sampai dirawat di Puskesmas. Untuk tugas besok insyaallah sudah siap," terangnya singkat.
Seperti diketahui, sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Majingklak, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap diduga mengalami keracunan massal makanan usai pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek). Mereka yang diduga keracunan dibawa ke sejumlah Puskesmas dan Rumah Sakit.
Kapolsek Wanareja, AKP Jarkoni menjelaskan anggota KPPS tersebut mulai mengalami gejala keracunan usai mengikuti bimtek di balai desa setempat, Sabtu (27/1).
"Itu kan ada bimtek KPPS di Desa Majingklak. Acara mulai dari Jumat pelantikan, kemudian Sabtunya bimtek. Awalnya, makanan enggak ada masalah, ternyata hari Sabtu ada makanan yang enggak tahu asalnya dari mana ini keracunan," kata Jarkoni saat dihubungi wartawan, Selasa (30/1).
(cln/cln)