Sejumlah massa yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli Pemilu Wonogiri mendatangi kantor Bawaslu. Mereka mempertanyakan kejelasan uang ratusan juta yang disita polisi dari eks Ketua PPK Wonogiri Kota, HBR (48) yang terlibat kasus narkoba.
Pantauan detikJateng, awalnya massa yang mendatangi Bawaslu sekitar 10 orang. Mereka langsung menemui Komisioner Bawaslu di dalam kantor.
Selang sekitar 30 menit, massa berdatangan ke Kantor Bawaslu Wonogiri. Ada yang menggunakan sepeda motor hingga minibus. Beberapa orang membawa poster tuntutan. Ada juga yang berorasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini (demo di Bawaslu) berkaitan dengan berita kemarin, terkait H (eks Ketua PPK Wonogiri Kota). Pertanyakan ke Bawaslu," kata koordinator aksi, Gunarto kepada wartawan, Selasa (13/2/2024).
Massa menuntut penjelasan mengenai uang yang ditemukan di dalam mobil HBR alias P. Gunarto meminta KPU dan Bawaslu transparan.
"Uang itu dari mana dan untuk siapa. Kami minta secepatnya (Bawaslu) segera menjawab pertanyaan ini," ujar dia.
"Tersangka (HBR) sudah disidik polisi dan dilimpahkan Bawaslu. Bawaslu tinggal tindaklanjuti saksi-saksi, bisa menggali dalam," sambungnya.
Gunarto mengklaim massa yang ikut aksi di Bawaslu Wonogiri sekitar 700 orang.
Sementara itu Ketua Bawaslu Wonogiri, Joko Wuryanto mengatakan pihaknya belum bisa memberikan pernyataan. Sebab hal itu masih dalam penelusuran Bawaslu.
"Kalau segera memberikan yang masih dikecualikan atau pemeriksaan nanti bisa mengaburkan bukti lain," kata Joko.
Dalam kasus ini, Joko menegaskan pihaknya tidak menutup-nutupi masalah. Keterbukaan tetap menjadi prinsip. Namun mekanisme dan tata cara sesuai Perbawaslu harus dijalankan.
"Berita acara (polisi) kita jadikan informasi awal, langkah awal. Kalau terpenuhi langsung dijadikan temuan dan registrasi. Selanjutnya melakukan kajian dengan Gakkumdu," kata Joko.
Diketahui, HBR alias P disebut menerima uang sebesar Rp 136 juta dan kaus ratusan potong. Saat ditanya Bawaslu di Lapas Kelas II B, HBR mengaku mendapatkannya dari relawan.
(apu/dil)