Isra Miraj: Saat Rasulullah Bersama Malaikat Jibril Naik ke Langit ke-7

Isra Miraj: Saat Rasulullah Bersama Malaikat Jibril Naik ke Langit ke-7

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Selasa, 13 Feb 2024 10:03 WIB
Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi Isra Miraj Foto: Getty Images/iStockphoto/wongmbatuloyo
Solo -

Isra Miraj adalah peristiwa luar biasa dalam Islam di mana Rasulullah Muhammad SAW melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram ke langit ketujuh dan bertemu dengan Allah.

Peristiwa bersejarah ini diperingati setiap 27 Rajab. Tahun ini, peringatan Isra Miraj bertepatan dengan tanggal 8 Februari 2024 lalu. Sebagai umat Islam, kita wajib memahami bagaimana kisah lengkap Rasulullah saat melalui perjalanan Isra Miraj ini.

Nah, pada kesempatan kali ini, detikJateng akan membagikan penjelasan mengenai perjalanan Rasulullah bersama Malaikat Jibril. Mari simak kisah lengkapnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah Isra Miraj Rasulullah Hingga Langit Ke-7

Berikut ini adalah kisah Isra Miraj yang dijalani oleh Rasulullah SAW menurut hadits riwayat Imam Ahmad, dikutip dari buku 'Isra Miraj' oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani dan Imam As-Suyuthi.

1. Pembelahan Dada Rasulullah

Saat Rasulullah duduk bersandar di al-hathîm, tiba-tiba muncul seseorang. Orang tersebut menghampiri orang di sebelahnya, yang berada di tengah antara tiga orang. Dengan tegas, individu itu melakukan pembedahan di antara leher dan tulang dada Rasulullah.

ADVERTISEMENT

Jarud menjelaskan bahwa proses tersebut membedah cekungan bawah leher hingga ulu hati. Jantung Rasulullah diangkat, diletakkan dalam sebuah baskom emas yang berisi iman dan hikmah.

Setelah dicuci, jantungnya dipasang kembali dengan cermat. Kemudian membuat dadanya utuh seperti semula.

2. Jibril Membonceng Rasulullah Menaiki Buroq

Kemudian, Rasulullah dibawakan seekor hewan tunggangan berwarna putih, dengan tubuh yang lebih kecil dari bagal dan lebih besar dari keledai.

(Qatadah menanyakan kepada al-Jarud, "Apakah hewan itu Buraq, wahai Abu Hamzah?" Anas r.a. menjawab, "Benar.")

Buraq, hewan tersebut, melangkah sejauh mata memandang. Rasulullah diangkat dan ditempatkan di atas punggungnya. Seiring langkah Buraq, Rasulullah memulai perjalanan spiritualnya yang kemudian kita kenal dengan istilah Miraj.

3. Peristiwa di Langit Pertama

Kemudian, Jibril membawa Rasulullah hingga tiba di langit terdekat. Saat itu, Jibril meminta agar pintu langit pertama dibuka.

Penjaga pintu langit pertama bertanya, "Siapa itu?" Jibril menjawab dengan yakin, "Aku Jibril." Penjaga bertanya lagi, "Engkau bersama siapa?" Jibril menjawab, "Bersama Muhammad." Penjaga langit kembali menanyakan, "Apakah dia diutus?" Jibril menjawab, "Benar."

Dengan ramah, penjaga pintu langit pertama menyambut kedatangan mereka, "Selamat datang baginya, sebaik-baiknya orang yang datang." Pintu langit pertama pun dibuka, memungkinkan mereka masuk. Saat melangkah lebih jauh, Rasulullah dan Jibril bertemu dengan Adam AS.

Jibril memperkenalkan, "Ini adalah Adam, kakek moyangmu. Berilah salam padanya!" Rasulullah memberi salam, dan Adam AS menjawab, "Selamat datang, wahai putra yang saleh dan Nabi yang saleh." Suasana penuh kehormatan menyertai pertemuan di langit pertama.

4. Peristiwa di Langit Kedua

Selanjutnya, mereka naik ke langit kedua. Jibril meminta pintu langit dibuka, dan penjaga langit kedua bertanya, "Siapa itu?"

Jibril menjawab, "Aku Jibril."

Penjaga bertanya lagi, "Engkau bersama siapa?"

Jibril menjawab, "Bersama Muhammad."

Penjaga langit kedua menyambut mereka, "Selamat datang baginya, sebaik-baiknya orang yang datang." Pintu langit dibuka, dan di seberangnya terlihatlah dua nabi, Yahya AS dan Isa AS, sepupu Nabi Muhammad.

Jibril berkata, "Ini adalah Yahya dan Isa. Sampaikan salammu pada mereka!" Nabi memberi salam, dan keduanya menyambut dengan hangat. "Selamat datang, saudara kami yang saleh dan nabi yang mulia," kata Yahya dan Isa.

5. Peristiwa di Langit Ketiga

Setelah itu, mereka naik ke langit ketiga. Jibril meminta pintu langit ketiga dibuka, dan penjaga pintu tersebut bertanya, "Siapa itu?"

Jibril menjawab, "Aku Jibril."

Penjaga langit bertanya lagi, "Engkau bersama siapa?"

Jibril menjawab, "Bersama Muhammad."

Penjaga pintu langit ketiga kembali bertanya, "Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?"

Jibril mengonfirmasi, "Benar."

Dengan ramah, penjaga pintu langit menyambut mereka, "Selamat datang baginya, sebaik-baiknya orang yang datang." Pintu langit ketiga pun terbuka.

Setelah melewati pintu tersebut, Rasulullah dan Jibril bertemu dengan Yusuf AS. Rasulullah memberi salam, dan Yusuf AS menjawab sambil mengucapkan, "Selamat datang, saudaraku yang saleh dan Nabi yang saleh."

6. Peristiwa di Langit Keempat

Mereka pun kembali naik ke langit keempat. Jibril meminta agar pintu langit keempat dibuka, dan penjaga pintu itu pun bertanya, "Siapa itu?"

Jibril menjawab dengan yakin, "Aku Jibril."

"Pertemanan dengan siapa?" tanya penjaga pintu langit.

"Bersama Muhammad," jawab Jibril dengan tegas.

"Apakah dia diutus?" tanya penjaga lagi.

Jibril membenarkannya, dan dengan ramah penjaga pintu langit menyambut kedatangan mereka. Pintu langit keempat pun terbuka, mengungkapkan pemandangan yang menakjubkan di dalamnya.

Di sana, mereka bertemu dengan Nabi Idris AS. Jibril memberi instruksi, "Berilah salam pada Idris." Dengan penuh hormat, Rasulullah memberikan salamnya, dan Nabi Idris dengan hangat menjawab, "Selamat datang, saudaraku yang saleh dan Nabi yang mulia."

7. Peristiwa di Langit Kelima

Nabi Muhammad bersama Malaikat Jibril melanjutkan sampai ke langit kelima. Jibril meminta agar pintu langit tersebut dibuka, dan penjaga pintu langit bertanya, "Siapa itu?"

Jibril menjawab, "Aku Jibril."

Penjaga pintu langit kembali bertanya, "Engkau bersama siapa?"

Jibril menjawab, "Bersama Muhammad."

Penjaga pintu langit bertanya lagi, "Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah)?"

Jibril menjawab, "Benar."

Penjaga pintu langit dengan ramah menyambut mereka, "Selamat datang baginya, sebaik-baiknya orang yang datang." Pintu langit kelima pun terbuka, dan setelah melewati pintu, terbentanglah pemandangan langit kelima.

Di langit kelima, Rasulullah dan Jibril melihat Harun AS. Jibril berkata, "Ini adalah Harun, berilah salam padanya."

Rasulullah memberikan salam, dan Harun AS menjawab dengan hangat, "Selamat datang, saudaraku yang saleh dan Nabi yang saleh."

8. Peristiwa di Langit Keenam

Kemudian, mereka naik ke langit keenam. Jibril meminta agar pintu langit dibuka, dan penjaga pintu langit menanyakan siapa yang bersamanya. Jibril menjawab bahwa Muhammad juga ikut. Setelah memastikan bahwa Muhammad diutus untuk naik ke langit, penjaga pintu langit menyambut mereka dengan hangat.

Setelah pintu langit keenam dibuka, mereka bertemu dengan Musa AS. Jibril memperkenalkan Muhammad. Musa menyambut dengan hangat. Namun, saat melewati Musa, Rasulullah melihatnya menangis.

Muhammad bertanya penyebab tangis Musa, dan Musa menjawab bahwa dia menangis karena seorang anak muda (ghulâm) diutus sebagai rasul setelahnya, dan umatnya yang masuk surga lebih banyak daripada umatnya sendiri yang masuk surga.

9. Peristiwa di Langit Ketujuh

Kemudian, Nabi Muhammad SAW naik ke langit ketujuh bersama Malaikat Jibril. Mereka tiba di pintu langit ketujuh, di mana Jibril meminta agar pintu itu dibuka. Penjaga pintu langit bertanya, "Siapa itu?"

Jibril menjawab, "Aku Jibril."

Penjaga pintu langit kembali bertanya, "Engkau bersama siapa?"

Jibril menjawab, "Bersama Muhammad."

Penjaga pintu langit bertanya lagi, "Apakah dia diutus?"

Jibril menjawab, "Benar."

Dengan sambutan hangat, penjaga pintu langit membuka pintu dan menyambut mereka. Di langit ketujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim AS. Setelah itu, perjalanan melibatkan pemandangan menakjubkan di Sidratul Muntaha, di mana terdapat empat buah sungai, dua di antaranya adalah sungai surga.

Rasulullah juga melihat Baitul Makmur, tempat yang dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat setiap harinya. Nabi Muhammad juga diberikan pilihan antara lima puluh kali sholat sehari atau memohon keringanan.

Setelah beberapa kali pengurangan, akhirnya Allah menetapkan lima waktu sholat sehari-hari untuk umat Islam. Perjalanan spiritual ini memperlihatkan keagungan dan hikmah agama Islam.

Demikian penjelasan lengkap mengenai kisah Rasulullah bersama Malaikat Jibril naik ke langit ketujuh. Semoga bermanfaat!




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads