Warga di Klego Boyolali digemparkan dengan penemuan mayat seorang nenek dalam kondisi bersimbah darah. Diduga nenek yang diketahui bernama Trinem (66) itu dibunuh oleh anaknya sendiri.
Ditemukan Bersimbah Darah
Mayat Trinem warga Dukuh Randualas, Desa Sendangrejo, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali ditemukan oleh seorang tetangganya, Siti Maryati (63). Trinem ditemukan sudah tergeletak di kebun belakang rumah korban.
"Korban ditemukan di kebun belakang rumahnya, berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya," kata Kapolsek Klego, Iptu Utomo, dikonfirmasi detikJateng Minggu (11/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Utomo melanjutkan, korban mengalami luka di kepalanya berlumuran darah. Di sebelah korban tergeletak ditemukan sebongkah batu juga berlumuran darah.
Dijelaskan Utomo, korban kali pertama ditemukan Siti Maryati (63) sekitar pukul 08.30 WIB.
Diduga Korban Pembunuhan
Utomo menyampaikan petugas Polsek Klego pun langsung mendatangi lokasi kejadian. Juga petugas dari Polres Boyolali untuk melakukan olah TKP.
"Korban meninggal dunia diduga akibat dibunuh. Ditemukan batu yang ada noda darah, diduga digunakan untuk memukul kepala korban," kata Utomo.
Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Moewardi Solo untuk dilakukan autopsi. Guna mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Pelaku Diduga Anak Korban
Trinem diduga dibunuh oleh anak korban sendiri berinisial SPY (27). SPY sendiri kata Utomo sudah diamankan.
"Pelaku sudah kita amankan," ujar Utomo.
Utomo menambahkan, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. Diperkirakan, SPY yang diduga mengalami gangguan jiwa itu, menghabisi nyawa ibunya dengan cara memukul kepalanya menggunakan batu. Batu itu ditemukan di dekat korban tergeletak di kebun belakang rumahnya dan terdapat noda darah.
"(Pelaku) Ini akan kita bawa ke rumah sakit jiwa untuk memastikan yang bersangkutan (SPY) benar-benar mengalami gangguan jiwa atau tidak. Yang jelas untuk mengecek dulu kejiwaannya," kata Utomo.
Tinggal Berdua Bersama Anak
Dijelaskan dia, menurut keterangan dari warga sekitar korban dan anaknya itu hanya tinggal berdua. Karena ayahnya atau suami korban sudah meninggal dunia. SPY merupakan anak tunggal.
"Keterangan warga, korban anaknya cuma satu itu saja dan tinggal berdua saja karena suaminya sudah meninggal lama," imbuh dia.
Dari keterangan warga, lanjutnya, SPY mengalami gangguan kejiwaan sudah sejak sekitar 4 tahun yang lalu. Dan jika sedang kumat atau kambuh, sering ngamuk dan memukuli ibunya.
"Dan informasi dari keterangan warga sekitar memang sudah sering gangguan jiwanya kambuh itu mukuli ibunya," katanya.
(apl/apl)