Banjir di Kecamatan Karanganyar, Demak masih belum surut. Belasan ribu warga mengungsi.
Pantauan di Dukuh Wonorenggo, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Demak nampak warga mendirikan tenda dari terpal di Jalan Pantura Semarang-Kudus. Lantaran jalan pantura tersebut masih lumpuh total tergenang air.
Nampak kiri kanan perumahan warga di jalan tersebut masih terendam air. Jalan pantura tersebut merupakan satu-satunya area yang kering di wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu warga Dukuh Megarsari, Desa Karanganyar, Suci Wahyuningsih mengaku berkecukupan mengungsi di Terminal Jati, Kudus. Semua terpenuhi selain daster dan pakaian dalam.
"Alhamdulillah bantuan banyak sini, mas. Selimut udah ada, alhamdulillah donatur banyak. sampai gak muat," ujar Suci saat ditemui malam ini di lokasi, Sabtu (10/2/2024).
"Sini ibu-ibu mengeluhnya gak ada daster, itu sama pakaian dalam," imbuhnya.
Ia menuturkan bahwa kondisi rumahnya terendam hingga atap rumah. Ia mengungkap bahwa kondisi hari ini cenderung surut.
"Mulai masuk rumah pukul 13.00 WIB, Kamis (8/2/), sudah satu genteng," ujarnya.
"Kayaknya agak surut sedikit, trotoarnya sudah kelihatan sedikit," ujar Suci yang mengungsi bersama ibu, tante, dan adiknya.
Senda Warga Dukuh Karanganyar, Solikan (55), bahwa rumahnya terendam air setinggi atap. Ia berhasil dievakuasi setelah satu keluarga naik ke atap rumah.
"Sore (dievakuasi). Kurang lebih 4 meter, orang tinggal atapnya doang. Baru surut sekitar 50 cm," ujarnya.
Ia menerangkan bahwa tetangganya ada yang berhasil dievakuasi keesokan harinya. Banjir di wilayahnya datang sekitar siang hari.
"Kamisnya yang agak terkendala, karena keterbatasan perahu itu. Ada yang malam baru dievakuasi, ada yang paginya," terangnya.
"Yang rumahnya tingkat ya naik lantai dua, yang enggak ya naik atap. Ada sekitar 15 orang naik atap," ujarnya.
(ahr/ahr)