Hiii!! Ada Ular Kobra 1,5 Meter Saat Petani Juwiring Klaten Gropyokan Tikus

Hiii!! Ada Ular Kobra 1,5 Meter Saat Petani Juwiring Klaten Gropyokan Tikus

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 06 Feb 2024 12:10 WIB
Petani Desa Bulurejo, Kecamatan Juwiring, Klaten melakukan gropyokan tikus, Selasa (6/2/2024).
Seekor ular kobra terpukul hingga tewas saat petani di Desa Bulurejo, Kecamatan Juwiring, Klaten melakukan gropyokan tikus, Selasa (6/2/2024).
Klaten -

Ratusan ekor tikus ditangkap para petani di Desa Bulurejo, Kecamatan Juwiring, Klaten. Selain menangkap tikus, petani juga menangkap seekor ular kobra sepanjang 1,5 meter.

Pantauan detikJateng, gotong royong berburu tikus itu dimulai sekitar pukul 07.30 WIB. Gotong royong itu melibatkan sekitar 40 orang yang terdiri dari petani, perangkat desa, relawan bencana, TNI, Polri, dan petugas dari Dinas Pertanian.

Warga mencari tikus menggunakan cangkul untuk menggali lubang tikus. Kemudian sarang-sarang tikus itu diguyur dengan air, sehingga tikus lari keluar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petani Desa Bulurejo, Kecamatan Juwiring, Klaten melakukan gropyokan tikus, Selasa (6/2/2024).Petani Desa Bulurejo, Kecamatan Juwiring, Klaten melakukan gropyokan tikus, Selasa (6/2/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Para petani yang sudah siap dengan pentungan langsung memukuli tikus itu sampai mati. Sekitar pukul 09.15 WIB, saat beberapa petani sudah mengayunkan pentungan, ternyata yang muncul bukan tikus, tetapi seekor ular kobra besar.

"Mestinya tidak dibunuh. Ini predator tikus," ucap salah seorang peserta gotong royong dengan nada menyesal, Selasa (6/2/2024) siang.

ADVERTISEMENT

Ular kobra itu panjangnya sekitar 1,5 meter. Kepalanya yang seukuran tikus dewasa terlanjur gepeng karena terpukul oleh pentungan warga.

Ketua Gapoktan Desa Bulurejo, Kecamatan Juwiring, Agus Sriyono mengatakan kegiatan gropyokan tikus ini didukung oleh pemerintah desa dan dinas.

"Ini kita di-support Dinas, petani jadi bersemangat lagi. Ibaratnya kita sebenarnya sudah tidak kuat, tapi ini kita semangat lagi," kata Agus kepada detikJateng.

Menurut Agus, serangan hama tikus tahun ini lebih parah dari tahun sebelumnya. Akibatnya, sebagian besar sawah di wilayahnya tidak panen.

"Ini tidak panen sama sekali. Sebetulnya kita mengharapkan perhatian pemerintah untuk menghadapi tikus," kata Agus.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Lilik Nugraharjo menyatakan di Kecamatan Juwiring dan sekitarnya hampir setiap hari ada gropyokan tikus.

"Total hanya 22 hektare (yang terdapat hama tikus), itu yang ada tanamannya baik di Kecamatan Cawas, Juwiring, Karangdowo, dan lainnya. Kita gunakan gropyokan manual karena lebih aman," kata Lilik kepada detikJateng di lokasi.




(dil/apu)


Hide Ads