Retakan tebing bukit muncul di atas Dusun Bometen, Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Klaten yang sebelumnya diterjang longsor. Retakan itu disebabkan talut tebing bangunan lama.
"Titiknya retak banyak itu, betul banyak. Sepanjang itu (bukit), bahkan ibarat orang hamil sudah mau lahiran," ungkap Kepala Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Kunto Widyatmoko kepada detikJateng, Minggu (4/2/2024) siang.
Talut yang retak itu, sebut Kunto, merupakan bangunan lama. Temboknya menggunakan batu padas putih, bukan batu Gunung Merapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menggunakan batu padas putih, bukan batu Gunung Merapi. Jadi tidak kuat dan bertahan lama," katanya.
Menurut Kunto, retakan cukup banyak tetapi belum dipetakan oleh pemerintah desa. Alasannya, pemerintah desa masih fokus antisipasi longsor susulan.
"Kita masih antisipasi longsor. Jika hujan deras lagi dan air tidak bisa mengalir lancar dikhawatirkan akan ambrol," terang Kunto.
Talut tebing tersebut, sambung Kunto, dibangun oleh pemerintah wilayah Kabupaten Gunungkidul. Talut dibangun karena awalnya difungsikan sebagai jalan wilayah pinggiran.
"Itu dulunya jalan tlisir (pinggiran) jadi tidak ada kendaraan berat. Total panjangnya dari barat sampai timur sekitar 1 kilometer. Paling tinggi tebingnya di sisi paling timur Dusun Bometen sekitar 10 meter, tapi itu sudah direhab jadi bangunan baru, tapi yang ke barat belum dibangun lagi," imbuh Kunto.
Saminem, warga sekitar menyatakan di belakang rumahnya ada dua retakan. Di sisi barat dan timur.
"Kilen pun bengkah (Di sisi barat dan timur ada retakan). Yang barat sudah mulai rontok," katanya kepada detikJateng dengan bahasa Jawa campuran.
Sebelumnya diberitakan, longsor dan banjir terjadi di dua desa di Kecamatan Gantiwarno, Klaten yang berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul. Longsor di Desa Ngandong menghantam dua rumah yang memaksa penghuninya diungsikan.
"Kejadiannya sekitar pukul 15.00 WIB. Rumah terdampak punya pak Suparno dan Giyatno, dua rumah masing-masing ada empat jiwa," ungkap Kaur Perencanaan Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Sugiya kepada detikJateng, Rabu (31/1).
(apu/apu)