Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten memetakan 34 tempat pemungutan suara (TPS) rawan bencana alam saat Pemilu 2024. Sebanyak tujuh TPS rawan erupsi Gunung Merapi dan 27 TPS lainnya rawan bencana banjir.
"27 TPS rawan banjir dan tujuh TPS rawan dampak erupsi Gunung Merapi. Untuk TPS rawan tanah longsor tidak ada," ungkap Kepala Pelaksanaan BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna kepada detikJateng usai rapat dengan KPU dan Bawaslu Kabupaten Klaten, Sabtu (3/2/2024).
Dijelaskan Syahruna, TPS rawan dampak erupsi Gunung Merapi seluruhnya di Kecamatan Kemalang. Meliputi tiga desa di kawasan rawan bencana (KRB).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total ada tujuh TPS, di Desa Tegalmulyo ada tiga TPS, Desa Balerante dan Sidorejo masing-masing dua TPS. Rapat koordinasi tadi untuk antisipasi saja jika terjadi bencana sehingga sudah siap," jelas Syahruna.
Data yang diterima detikJateng dari Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Klaten, David Indrawan menyebut 27 TPS rawan banjir tersebar di berbagai desa. Antara lain Desa Talang dan Paseban (Kecamatan Bayat), Gaden (Kecamatan Trucuk), Bawak (Kecamatan Cawas) dan Kupang (Kecamatan Karangdowo).
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM, Muhammad Ansori menambahkan rapat dengan BPBD membahas titik rawan bencana. KPU sebelumnya sudah berkoordinasi dengan PPS beberapa kecamatan.
"Diminta PPS dan PPK memetakan titik rawan TPS tersebut dan kita koordinasikan dengan BPBD. Data ini masih bisa berkembang karena menunggu konfirmasi lebih lanjut dengan BPBD," kata Ansori kepada detikJateng.
Peta awal di KPU itu, kata Ansori, sudah ditindaklanjuti dengan instruksi untuk antisipasi. Terutama untuk penyelenggara dan logistik.
"Terutama untuk penyelenggara dan logistiknya. Kita juga minta TPS untuk pindah ke indoor karena dengan situasi semacam ini berisiko, misalnya hujan dan sebagainya," imbuh Ansori.
(ams/ams)