Siswa SMP Negeri 2 Solo terpaksa harus menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) hari ini. Hal ini dikarenakan adanya kampanye yang digelar di depan sekolah dari pagi hingga siang.
Kampanye digelar Partai Golkar di Lapangan Jajar yang terletak persis di depan SMP Negeri 2 Solo. Sehingga SMP yang terletak di Jalan Apel, Jajar, Kecamatan Laweyan, Kota Solo terpaksa harus menerapkan pembelajaran secara daring.
Waka Kesiswaan SMPN 2 Solo, Hari Mukti mengatakan, penerapan PJJ dilakukan karena pada kampanye sebelumnya, yang dilakukan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) suara bising. Hal ini sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita belajar dari pengalaman yang sudah sebelumnya, kemarin itu kan PSI, pekan kemarin Senin kalau tidak salah. Waktu itu ramai banget," kata Hari kepada awak media, Rabu (31/1/2024).
Ia mengatakan, pekan lalu kampanye PSI digelar pukul 14.00 WIB. Namun sejak sound check dilakukan pada pagi hari, suasana sudah tidak kondusif. Oleh karena itu pada kampanye yang digelar hari ini, SMP Negeri 2 Solo menerapkan PJJ.
Selain itu, ada sekitar 750 siswa yang bersekolah di SMP Negeri 2 Solo, sehingga PJJ diterapkan untuk mencegah adanya penumpukan massa. Karena tak hanya masyarakat dan para siswa yang berkumpul, akan ada pula ratusan wali murid yang mengantar para murid.
"Acaranya kalau dalam izin itu pagi, pukul 06.00 WIB sampai 12.00 WIB, ini nanti proses datangnya bagaimana, dan pembelajarannya nanti bagaimana. Kita antisipasi takutnya seperti kemarin," terangnya.
Meski sudah beberapa kali terganggu oleh gelaran kampanye, pihaknya pun tak bisa melarang kegiatan kampanye yang tak terjadi setiap hari itu. Ia hanya berharap untuk ke depannya, gelaran kampanye bisa dilaksanakan di lapangan yang jauh dari sekolah, atau tidak digelar berbarengan dengan jam belajar-mengajar, sehingga membuat suasana tidak kondusif.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Solo, Abi Satoto turut mengatakan, bahwa pemberlakuan PJJ di SMP Negeri 2 Solo sudah mendapat izin dari Dinas Pendidikan.
"Kan ini kepentingan (kampanye) tidak setiap saat, kepentingan nasional to. Jadi kita melihatnya kan nggak hanya sekadar dari lingkup sudut pandang kecil kita," terangnya.
Baca juga: Zulhas: Kabinet Jokowi Solid Banget |
(apl/apu)