Anggota KPPS Cilacap Diduga Keracunan Massal, Sisa Makanan Terlanjur Habis

Anggota KPPS Cilacap Diduga Keracunan Massal, Sisa Makanan Terlanjur Habis

Anang Firmansyah - detikJateng
Selasa, 30 Jan 2024 21:19 WIB
Ilustrasi ambulans.
Ilustrasi ambulans menolong korban keracunan. Foto: Istock
Cilacap -

Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap turun tangan untuk mencari tahu penyebab puluhan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Majingklak, Kecamatan Wanareja, mengalami gejala sakit perut dan diare.

Kepala Dinkes Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi menjelaskan setelah mendapat informasi tersebut Tim Gerak Cepat (TGC) langsung mengambil sampel makanan. Namun pihaknya sudah tidak mendapati sisa makanan tersebut.

"Tim TGC Puskesmas segera melakukan penyelidikan epidemiologi, pendataan pasien. Sampel makanan sudah tidak ada," kata Pramesti melalui siaran pers yang diterima detikJateng, Selasa (30/1/2024) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, pihaknya membawa sampel air bersih (air sumur) dari tempat usaha penyedia makanan.

"Pada hari Selasa, 30 Januari 2024 , dilakukan penyelidikan epidemiologi lanjutan oleh tim surveilans serta pengambilan sampel air oleh sanitarian Dinkes dan Puskesmas," terangnya.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, sampel air bersih tersebut dibawa ke Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

"Sampel air bersih (air sumur) selanjutnya akan dikirim ke Balai Labkes dan PAK Provinsi Jawa Tengah," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Majingklak, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap diduga mengalami keracunan massal makanan usai pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek). Mereka yang diduga keracunan dibawa ke sejumlah Puskesmas dan Rumah Sakit.

Kapolsek Wanareja, AKP Jarkoni menjelaskan anggota KPPS tersebut mulai mengalami gejala keracunan usai mengikuti bimtek di balai desa setempat, Sabtu (27/1).

"Itu kan ada bimtek KPPS di Desa Majingklak. Acara mulai dari Jumat pelantikan, kemudian Sabtunya bimtek. Awalnya, makanan enggak ada masalah, ternyata hari Sabtu ada makanan yang ga tahu asalnya dari mana ini keracunan," kata Jarkoni saat dihubungi wartawan, Selasa (30/1).

Jarkoni menyebut makanan yang dikonsumsi saat acara tersebut berupa nasi kotak dan snack. Total ada 40 anggota KPPS yang diduga mengalami keracunan makanan.

"Waktunya tidak sehari itu, jadi ada yang setelah 24 jam yang baru terasa. Makanya setelah itu ada yang 1, 2 ke rumah sakit ke puskesmas itu jumlahnya 40," terangnya.

Dirinya melanjutkan mereka yang keracunan mengalami gejala pusing, mual dan muntah. Meski begitu hanya beberapa petugas KPPS yang menjalani rawat inap. Sisanya hanya rawat jalan.

"Semuanya ada 16 yang masih dirawat. Ada di Puskesmas Wanareja sembilan orang, sisanya di tempat lain," jelasnya

Dirinya menegaskan bahwa saat ini kondisi sejumlah korban keracunan sudah bisa diajak berkomunikasi. Dari informasi yang didapat tim kesehatan juga para pasien akan diperbolehkan pulang esok hari.

"Informasi dari dokter besok sudah diperbolehkan pulang. Kondisinya juga sudah membaik," pungkasnya.




(ahr/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads