Kronologi Puluhan Anggota KPPS Cilacap Diduga Alami Keracunan Massal

Kronologi Puluhan Anggota KPPS Cilacap Diduga Alami Keracunan Massal

Anang Firmansyah - detikJateng
Selasa, 30 Jan 2024 17:30 WIB
M. Mughni (berbatik) menjenguk peserta KPPS Desa Majingklak, Cilacap yang diduga mengalami keracunan usai Bimtek.
M. Mughni (berbatik) menjenguk peserta KPPS Desa Majingklak, Cilacap yang diduga mengalami keracunan usai Bimtek.Foto: Dok. KPU Cilacap
Cilacap -

Puluhan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Majingklak, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap diduga mengalami keracunan massal. Mereka dilaporkan mengalami sakit perut dan diare.

Kepala Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Cilacap, M. Mughni menjelaskan setidaknya ada 40 petugas KPPS yang mengalami gejala keracunan. Namun, hanya 15 korban yang menjalani rawat inap di sejumlah fasilitas kesehatan.

"Yang dirawat sampai hari ini masih 15. Ini tadi saya juga langsung mengunjungi teman-teman yang masih dirawat. Di Puskesmas Wanareja 1 ada 9 terus di RS Rafa Majenang ada 2, kemudian di Klinik Etamedika Wanareja 2 sisanya di tempat mantri," kata Mughni melalui sambungan telepon, Selasa (30/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kronologi kejadian tersebut menurutnya berawal saat adanya pelantikan anggota KPPS di desa setempat.

Kamis, 25 Januari 2024

Saat itu, Mughni menjelaskan penyelenggara dalam tahapan kegiatan pelantikan anggota KPPS serentak di tanggal 25 Januari 2024. Kemudian sehari setelahnya dilakukan Bimbingan Teknis (Bimtek).

ADVERTISEMENT

Jumat, 26 Januari 2024

Pada hari Jumat (26/1/2024) terdapat kegiatan Bimtek anggota KPPS. Mughni mengungkapkan bimtek di wilayah setempat berlangsung selama 2 hari karena jumlah TPS yang banyak di desa setempat.

"Petugas KPPS kemudian mendapatkan fasilitas makanan dan snack. Pelatihan bimtek ini berlangsung sampai sore hari," terangnya.

Sabtu, 27 Januari 2024

Panitia penyelenggara kemudian melanjutkan Bimtek pada sesi kedua di hari Sabtu (27/1/2024). Menurut Mughni, peserta yang ikut bimtek sejumlah 56 termasuk anggota PPS.

"Yang hari Sabtu peserta termasuk PPS ada 56 peserta. Dari segitu yang mengalami sakit perut dan diare itu 40. Jadi ada 16 peserta yang tidak mengalami gejala sakit dan diare. Peserta yang hari Sabtu, kalau yang hari Jumat tidak ada. Itu memang beda peserta masih satu desa tapi beda TPS nya. TPS-ya banyak jadi dibagi klasternya," terangnya.

Mereka juga mendapat fasilitas konsumsi yang sama seperti pada hari pertama dari penyedia konsumsi yang sama.

"Jenis konsumsinya juga sama Jumat dan Sabtu. Namun peserta bimtek yang hari Sabtu, pada malam Minggu atau Minggu paginya mengalami gejala sakit perut dan diare," ujarnya.

Mughni melanjutkan para petugas yang diduga keracunan mengonsumsi makanan boks berisi ayam, lalapan, dan sambal. Lalu untuk snack berisi kue lapis, agar-agar, kemudian kue ketan yang isinya abon dan tahu.

Meski begitu pihaknya memastikan bahwa saat ini kondisi korban diduga keracunan makanan sudah mulai membaik. Ia juga menyebut untuk biaya perawatan akan ditanggung oleh pemerintah.

"Kondisinya sudah membaik dan semakin sehat. Mereka menyatakan siap kondisinya sudah enak. Biaya perawatan sudah kami komunikasikan nanti akan ditanggung pemerintah," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Majingklak, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap diduga mengalami keracunan massal makanan usai pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek).

Mereka yang diduga keracunan dibawa ke sejumlah Puskesmas dan Rumah Sakit.

Kapolsek Wanareja, AKP Jarkoni menjelaskan anggota KPPS tersebut mulai mengalami gejala keracunan usai mengikuti bimtek di balai desa setempat, Sabtu (27/1/2024).

"Itu kan ada bimtek KPPS di Desa Majingklak. Acara mulai dari Jumat pelantikan, kemudian Sabtunya bimtek. Awalnya, makanan enggak ada masalah, ternyata hari Sabtu ada makanan yang nggak tahu asalnya dari mana ini keracunan," kata Jarkoni saat dihubungi wartawan, Selasa (30/1/2024).




(cln/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads