Tim kepolisian dari Polsek Wanareja tengah mendalami dugaan keracunan puluhan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) usai mengikuti bimbingan teknis (bimtek) di Desa Majingklak, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap.
Kapolsek Wanareja, AKP Jarkoni menjelaskan pihaknya belum bisa memastikan penyebab keracunan. Ia saat ini tengah menunggu hasil uji laboratorium dari Dinas Kesehatan Cilacap.
"Kami lagi menunggu sampel (uji laboratorium) dahulu dari Dinkes. Makanan mana yang mengandung racun setelah itu akan kita tindaklanjuti," kata Jarkoni saat dihubungi, Selasa (30/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jarkoni juga menyebut telah mengambil sampel air sumur milik penyedia catering dalam acara tersebut.
"Nanti dari Satreskrim juga akan mengundang penyaji atau catering untuk kami mintai keterangan," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi saat dimintai keterangan belum mau menjelaskan lebih lanjut.
"oh ya, nanti ya, ditunggu rilisnya," terangnya singkat.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Majingklak, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap diduga mengalami keracunan massal makanan usai pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek). Mereka yang diduga keracunan dibawa ke sejumlah Puskesmas dan Rumah Sakit.
Kapolsek Wanareja, AKP Jarkoni menjelaskan anggota KPPS tersebut mulai mengalami gejala keracunan usai mengikuti bimtek di balai desa setempat, Sabtu (27/1).
"Itu kan ada bimtek KPPS di Desa Majingklak. Acara mulai dari Jumat pelantikan, kemudian Sabtunya bimtek. Awalnya, makanan enggak ada masalah, ternyata hari Sabtu ada makanan yang ga tahu asalnya dari mana ini keracunan," kata Jarkoni saat dihubungi wartawan, Selasa (30/1).
Jarkoni menyebut makanan yang dikonsumsi saat acara tersebut berupa nasi kotak dan snack. Total ada 40 anggota KPPS yang diduga mengalami keracunan makanan.
"Waktunya tidak sehari itu, jadi ada yang setelah 24 jam yang baru terasa. Makanya setelah itu ada yang 1, 2 ke rumah sakit ke puskesmas itu jumlahnya 40," terangnya.
Dirinya melanjutkan mereka yang keracunan mengalami gejala pusing, mual dan muntah. Meski begitu hanya beberapa petugas KPPS yang menjalani rawat inap. Sisanya hanya rawat jalan.
"Semuanya ada 16 yang masih dirawat. Ada di Puskesmas Wanareja sembilan orang, sisanya di tempat lain," jelasnya
Dirinya menegaskan bahwa saat ini kondisi sejumlah korban keracunan sudah bisa diajak berkomunikasi. Dari informasi yang didapat tim kesehatan juga para pasien akan diperbolehkan pulang esok hari.
"Informasi dari dokter besok sudah diperbolehkan pulang. Kondisinya juga sudah membaik," pungkasnya.
(ahr/apl)