PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo menggelar perayaan ulang tahun ke-77 Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Perayaan ulang tahun ini digelar di Pendopo Pucang Sawit atau tepatnya di depan kediaman rumah Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo.
Di hari ulang tahun Megawati ini, FX Rudy berharap bisa membakar semangat para kader PDIP untuk bergerak bersama memenangkan paslon Ganjar Pranowo dan Mahfud Md di Pilpres 2024.
"Harapan di ulang tahun ke-77 membakar semangat kepada seluruh kader PDIP untuk bergerak bersama memenangkan Ganjar Mahfud dalam satu putaran ning nyambut gawe (tapi kerja)," kata Rudy, Selasa (23/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy melihat Megawati merupakan sosok yang negarawan. Selain itu, ia juga menyebut Presiden ke-5 itu adalah sosok pemersatu bangsa.
"Sosok Bu Mega di mata saya, satu tadi ibu adalah negarawan, ibu rakyat dan ibu pemersatu bangsa," ungkapnya.
Ia juga menilai, Megawati merupakan sosok yang konsisten terhadap hukum. Apalagi saat menolak usulan perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode.
"Yang paling utama adalah konsisten terhadap hukum penegakan hukum dan menyelamatkan roh reformasi dengan penolakan permintaan Pak Jokowi tiga periode," bebernya.
Selama mengenal Megawati, Rudy mengingat saat Megawati hendak mencalonkan anggota legislatif dan dirinya diminta mengikuti oleh Megawati.
"Ketika beliau (Megawati) mau mencalonkan anggota legislatif tahun 87 saya diminta reneo melu aku orapopo, nggak papa wong kamu cari nafkah untuk menghidupi keluarga, yang penting tidak merugikan rakyat (sini ikut aku nggak papa, orang kamu cari nafkah, yang penting tidak merugikan rakyat)," cerita Rudy.
Disinggung mengenai Megawati yang sering mendapat bullyan di media sosial, Rudy menanggapi dengan santai. Menurutnya, sebagai anak ideologis Bung Karno, harus siap untuk menerima hal tersebut.
"Biasa, karena anak ideologis Bung Karno itu siap untuk 3B, sekarang 4B dibuang, dibunuh, dibui, dan dibully itu sudah biasa nggak papa, mereka yang membully ternyata akhirnya setelah tahu persis banyak yang minta maaf kepada saya juga banyak," ungkapnya.
"(Sedih tidak) Oh nggak ya itulah namanya ibu rakyat, biarpun di-bully tetap setia kepada rakyat terutama rakyat marhaen, wong cilik tetap setia. Netizen kan maha benar jadi nggak papa Mbak Mega dibully, ya namanya pejuang itulah," lanjutnya.
(rih/aku)