Pilu Petani Klaten, Baru Saja Tanam Padi tapi Sawah Terendam Banjir

Pilu Petani Klaten, Baru Saja Tanam Padi tapi Sawah Terendam Banjir

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Sabtu, 20 Jan 2024 12:51 WIB
Potret sawah di Klaten terendam banjir, Sabtu (20/1/2024)
Potret sawah di Klaten terendam banjir, Sabtu (20/1/2024) Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Lahan pertanian padi di Kabupaten Klaten yang terendam banjir akibat hujan terus menerus belum surut. Kondisi sawah yang terendam ini membuat petani risau.

Pantauan detikJateng, tampak hamparan sawah di Kecamatan Cawas yang tanamannya masih kecil terendam. Ada yang bibit padinya tidak tampak karena air terendam air.

Sementera itu, sebagian benih padi ditemukan hanyut di saluran. Para petani tidak beraktivitas karena sawah masih terendam air setinggi sekitar 80 sentimeter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini semakin parah. Kemarin baru tiga petak, sekarang yang di Utara jalan semua terendam," ungkap petani warga Desa Baran, Kecamatan Cawas, Slamet kepada detikJateng di lokasi, Sabtu (20/1/2024).

Dijelaskan Slamet, sawahnya sudah tiga hari ini terendam dan ketinggian air terus naik. Penyebabnya, karena saluran air tidak muat menampung air hujan.

ADVERTISEMENT

"Air tidak mau mengalir dan meluap. Padahal Sungai Dengkeng juga mulai naik airnya," imbuh Slamet.

Hal senada disampaikan Widodo, petani Desa Mlese, Kecamatan Cawas. Widodo menyebut air berasal dari barat karena saluran meluap.

"Ya mungkin karena Sungai Dengkeng mulai naik airnya. Ya tempat saya tetap tanam karena sudah disiapkan benihnya, mau bagaimana lagi," kata Widodo kepada detikJateng.

Dijelaskan Widodo, jika air tidak segera surut, dia khawatir padi yang baru ditanam itu mati. Saat ini sawah yang terendam juga dilaporkan terjadi di beberapa desa.

"Saat ini terendam beberapa desa, dari Desa Mlese sini, Baran, Plosowangi dan Tirtomarto. Banyak yang sudah tanam, ini yang kasihan," Widodo.

Potret sawah di Klaten terendam banjir, Sabtu (20/1/2024)Potret sawah di Klaten terendam banjir, Sabtu (20/1/2024) Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Hal serupa juga disampaikan petani Desa Plosowangi, Kecamatan Cawas, Tasmini yang menyebut luapan air semakin parah. Dia menyebut padi yang baru ditanam sebagian hanyut terbawa aliran air.

"Baru saja tanam padahal, ya kita menunggu kering baru tanam ulang. Biaya bajak dan tanam sudah Rp 700.000 ya hilang semua kalau terendam tiga hari," kata Tasmini kepada detikJateng.

Menurut Tasmini, jika terendam tiga hari maka padi dipastikan mati.

"Ini hujan kan mundur, biasanya kita tanam Desember tapi Desember belum ada hujan sehingga baru Januari. Biasanya Januari sudah usia sebulan, ini baru satu hari," jelas Tasmini.

Sawah Terendam Tengah Didata

Terpisah Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Lilik Nugraharjo menyatakan masih melakukan pendataan. Penyebab luapan karena hujan beberapa hari.

"Hujan deras beberapa hari intensitas cukup tinggi, ini kita masih pendataan. Kita imbau petani untuk membersihkan saluran irigasi, karena berdasar informasi BMKG hujan masih cukup tinggi," kata Lilik kepada detikJateng.

Sawah di Cawas dan Trucuk Dilaporkan Terendam

Sebelumnya, sebagian lahan pertanian di Kecamatan Cawas dan Trucuk di Kabupaten Klaten terendam, imbas dari hujan dalam beberapa hari ini. Jika air tak lekas surut, tanaman padi yang masih muda berisiko mati.

"Sawah Desa Mlese terendam, ke timur Desa Baran juga. Ya sejak pagi sudah mulai terendam, tapi debit air bertambah lagi sehabis Jumatan sampai sore ini sawah tidak kelihatan," kata Ketua Darma Tirta Desa Baran, Kecamatan Cawas, Mardiyono kepada detikJateng, Jumat (19/1).

Mardiyono mengaku belum tahu pasti berapa luas lahan yang terendam. Dia mengatakan banyak petak sawah yang terendam di Desa Mlese dan Baran.

"Yang jelas banyak patok dan satu patok itu luasan 1.500-1.600 meter persegi. Usia padi ada yang 1 sampai 30 hari, sehingga rawan mati karena masih umur perawatan," ujar Mardiyono.




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads