Jenguk Korban Penganiyaan Oknum TNI, Danyonif 408 Boyolali: Proses Tetap Jalan

Jenguk Korban Penganiyaan Oknum TNI, Danyonif 408 Boyolali: Proses Tetap Jalan

jarm - detikJateng
Jumat, 19 Jan 2024 17:45 WIB
Danyonif 408/Suhbrastha, bersama Dandim 0724/Boyolali dan jajarannya menengok Slamet Andono, salah satu korban penganiayaan oknum TNI.
Danyonif 408/Suhbrastha, bersama Dandim 0724/Boyolali dan jajarannya menengok Slamet Andono, salah satu korban penganiayaan oknum TNI. Foto: Jarmaji/detikJateng.
Boyolali -

Danyonif 408/Suhbrastha, Letkol Inf Slamet Hardiyanto bersama Dandim 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo bersilaturahmi ke rumah Slamet Andono (25), korban penganiayaan oknum TNI di Desa Genting, Kecamatan Cepogo. Letkol Slamet menegaskan proses hukum tetap berjalan.

Slamet mengaku sudah memaafkan pelaku dan kondisinya juga sudah pulih. Hanya saja, dia belum bisa kembali bekerja karena giginya yang tanggal akibat pengeroyokan belum ditambal.

"Alhamdulillah (sudah sembuh). Belum (bekerja lagi), nunggu penyembuhan dulu, kan giginya belum dipasang," kata Slamet Andono, ditemui disela-sela kunjungan Danyonif 408 dan Dandim Boyolali di rumahnya Jumat (19/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya pribadi sudah memaafkan," imbuh Slamet yang mengaku setiap hari kerja serabutan itu.

Slamet di rumah sederhana berdinding kayu dan gedhek itu hanya hidup sendiri. Kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

Rombongan Danyonif 408 dan Dandim Boyolali itu disambut langsung oleh Slamet Andono. Setelah disambut di depan pintu utama, mereka kemudian dipersilakan masuk rumah dan berdialog di kursi tamu.

Rombongan Danyonif 408 dan Dandim Boyolali, juga memberikan buah tangan atau bingkisan ke Slamet Andono.

Danyonif 408/Suhbrastha, Letkol Inf Slamet Hardiyanto, menyatakan kedatangannya tersebut untuk bersilaturahmi. Ke depan diharapkan Slamet bisa kembali beraktivitas.

"Alhamdulillah, sejak kesalahpahaman itu saya melihat perkembangan Mas Slamet ini juga semakin membaik, semoga dengan kedatangan kami makdud hati baik-baik ini, Mas Slamet ini bisa melanjutkan aktivitas. Sudah tidak ada lagi kesalahpahaman diantara kompi dengan masyarakat," ujar Slamet Hardiyanto.

Pihaknya berharap dapat seiring sejalan untuk keamanan dan ketertiban di wilayah Boyolali. Pihaknya juga berharap, ke depannya tetap terjalin silaturahmi yang baik Kompi B Yonif 408 dengan Slamet Andono.

Insiden pengeroyokan terhadap relawan Ganjar-Mahfud itu menjadi pembelajaran bagi Yonif 408. Ke depannya diharapkan tak ada lagi kesalahpahaman kepada masyarakat. Apalagi di masa tahapan pemilu ini untuk menciptakan pemilu yang damai.

Lebih lanjut Slamet Hardiyanto menyatakan, 6 anggota Yonif 408 yang terlibat penganiayaan itu saat ini masih dalam proses hukum. Sehingga proses hukum bagi mereka tetap berjalan.

"Ya kami taat hukum, untuk anggota kita yang 6 orang itu masih proses di Denpom IV/4 Surakarta. Biarpun sudah dimaafkan, proses hukum tetap berjalan. Kan kita taat hukum," tegasnya.

Slamet Hardiyanto juga menambahkan, akan membantu Slamet Andono memperbaiki rumahnya, karena atap gentengnya ada yang bocor. Juga yang perlu diperbaiki akan diperbaiki.

Sementara itu Dandim 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo, menambahkan, pihaknya juga bersyukur melihat kondisi Slamet yang sudah membaik. Diharapkan dia bisa bekerja kembali seperti biasanya.

"Pasca kejadian kesalahpahaman hingga kini, kami yakinkan kondisi Kabupaten Boyolali aman terkendali. Kami juga senantiasa koordinasi dengan Polres Boyolali untuk menjaga wilayah Boyolali dalam keadaan aman," tandasnya.




(apl/apu)


Hide Ads