Wacana Anies dan Ganjar Berkoalisi, Budiman Sudjatmiko: Saya Ragu

Wacana Anies dan Ganjar Berkoalisi, Budiman Sudjatmiko: Saya Ragu

Eko Susanto - detikJateng
Senin, 15 Jan 2024 23:43 WIB
Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko ditemui di Magelang Senin (15/1/2024).
Foto: Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko ditemui di Magelang Senin (15/1/2024). (Eko Susanto/detikJateng)
Magelang -

Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko menanggapi wacana calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan berkoalisi dengan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Budiman mengaku meragukannya.

"Saya ragu. Mungkin elite-nya iya, tapi masyarakatnya tertempa oleh nilai-nilai berbeda," kata Budiman kepada wartawan usai Konser Prabu di Lapangan Parkir Artos Mall Magelang, Senin (15/1/2024).

"Kekayaan Indonesia bukan berarti untuk dilebur, untuk dipersatukan dalam perbedaan dan dalam persatuan Indonesia. Ya kalau punya tuan politik agak susah," lanjut Budiman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Budiman, massa 03 lebih dekat dengan massa 02. "Jadi kalau elitnya memaksakan 03 dengan 01 hanya untuk mengorek 02, saya yakin justru rakyat yang akan meninggalkan," tegasnya.

Budiman melanjutkan, namanya elite di segala zaman selalu memiliki ruang yang besar untuk bermanuver.

ADVERTISEMENT

"Rakyat itu selalu punya rasa, karsa dan asa sendiri. Masalahnya jenis asa rakyat dari 2 kelompok itu satu dan tiga itu punya asa, rasa dan karsa yang berbeda," ujarnya.

Sebelumnya dikutip dari detikNews, Rabu (10/1), Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12Jusuf Kalla(JK) menjawab soal peluang kubu capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Prabowo berkoalisi. JK memandang koalisi baru biasanya tergantung urutan pemenang partai politik (parpol) dalam Pemilu 2024 mendatang.

"Biasanya yang selalu bersatu itu, yang nomor, artinya partai yang rankingnya ya bukan nomornya, ranking 2 dan 3 biasanya itu sehingga bikin koalisi baru. Saya juga dulu waktu 2004 kan banyak partai itu ada koalisi baru tapi kita tetap menang," kata JK saat ditemui di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).

Saat ditanya soal keyakinan koalisi baru terbentuk, JK kembali menegaskan semua itu tergantung keputusan parpol. Menurutnya, parpol berhak menentukan arah partainya berlayar.

"Ya tergantung partai masing-masing dan selalu begitu. Ini asal level 3 maka yang menentukan suara itu yang terakhir di mana diarahkan partainya," tegasnya.

JK juga merespons Ketua DPPPuan Maharaniyang menyalami paslon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Cak Imin. Meskipun mendukung paslon nomor urut 1, JK mengaku tak tahu menahu soal komunikasi antar-partai.

"Saya tidak tahu, komunikasi itu biasanya dari partai ke partai," jawabnya singkat.

Sebelumnya, capres nomor urut 1 Anies Baswedan buka suara soal momen salaman dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani usai mengikuti debat ketiga yang diselenggarakan KPU. Anies mengatakan nantinya akan menceritakan soal isi obrolannya dengan Puan Maharani pada momen itu.

"Ya, nantilah ceritanya," kata Anies dilansir Antara, Selasa (9/1).

Anies menjelaskan dirinya bersama dengan Cak Imin hanya fokus menyalami semua yang ada di lokasi debat.

"Selesai debat kami salaman dengan semua yang ada di situ, ya kalau tidak ada di situ (sekitar area debat, red), saya tidak salaman, karena otomatis mau cari di mana, jadi semua yang ada di situ kami salami termasuk ada Mbak Puan," kata mantan Menteri Pendidikan danKebudayaanitu.




(apu/apu)


Hide Ads