Denpom IV/1 Purwokerto Selidiki Pengeroyokan Diduga Libatkan Oknum Aparat

Denpom IV/1 Purwokerto Selidiki Pengeroyokan Diduga Libatkan Oknum Aparat

Anang Firmansyah - detikJateng
Senin, 15 Jan 2024 21:56 WIB
Ilustrasi tindakan kriminal
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Getty Images/South_agency
Banyumas -

Seorang mahasiswa berinisial A (24) yang merupakan anak dari salah satu pejabat di Pangkalpinang melapor menjadi korban pengeroyokan di Banyumas. Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/1 Purwokerto saat ini tengah melakukan penyelidikan kasus yang diduga melibatkan oknum TNI itu.

Komandan Denpom IV/1 Purwokerto, Letnan Kolonel Cpm Irianto menjelaskan pihaknya telah menerima pengaduan yang dilaporkan oleh korban A pada hari Minggu (14/1) terkait dengan kasus yang diduga melibatkan oknum anggota TNI berinisial AP. Oknum tersebut merupakan personel Denpom IV/1 Purwokerto yang bertugas di bidang intelijen.

"Kami langsung menindaklanjuti laporan pengaduan tersebut dengan melakukan penyelidikan dan meminta keterangan pelapor maupun terlapor termasuk sejumlah saksi," kata Irianto kepada wartawan, Senin (15/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irianto menegaskan, AP telah dibawa ke Markas Polisi Militer Daerah Militer (Pomdam) IV/Diponegoro pada Senin (15/1) pagi. Ia memastikan proses hukum terkait dengan kasus yang diduga melibatkan oknum TNI itu tetap berjalan.

"Sampai saat ini, kasus tersebut masih kami selidiki," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa berinisial A (24) yang merupakan anak dari salah satu pejabat di Pangkalpinang menjadi korban pengeroyokan saat akan melerai perkelahian di parkiran sebuah tempat hiburan malam di wilayah Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas.

Akibatnya pemuda tersebut mengalami sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya. Bahkan, di bagian dagunya harus mendapat luka jahitan.

Kejadian tersebut bermula saat A berada di tempat parkir sepeda motor pada Sabtu (13/1) dini hari sekitar pukul 03.30 WIB. Dia tidak sengaja melihat ada seorang perempuan berinisial K (22) yang terjatuh karena berkelahi. A dan K tidak saling mengenal.

A mengatakan bahwa K berkelahi dengan seorang perempuan lain. Selanjutnya, ia diinjak-injak oleh seseorang pria.

"Saya nggak tahu perempuan itu siapa dan sekuriti pun nggak berani memisahkan. Akhirnya saya memisahkan, namun saat itu belum terjadi pengeroyokan," kata A didampingi penasihat hukumnya, Arief Budi Cahyono di Purwokerto, Senin (15/1).

Keributan tersebut sempat mereda. Namun tak selang beberapa lama keributan kembali terjadi, kali ini lokasinya di tempat parkir mobil. Pelaku yang melakukan penganiayaan pun pria yang sama.

"Saya terus melerai lagi. Tapi dia lalu ngomong 'kamu siapa' sambil memukul terus saya balas memukul. Lalu datanglah teman-temannya sekitar tujuh orang. Terus saya dikeroyok," terangnya.

Penasihat hukum A, Arif Budi Cahyono, mengatakan pihaknya telah melaporkan ke Polresta Banyumas. Namun karena ada dugaan satu pelaku merupakan seorang oknum TNI, pihaknya juga melapor ke Denpom IV/I Purwokerto.

"Kami melaporkan ke Polresta Banyumas dan telah diterima. Termasuk juga ke Denpom Purwokerto, karena ada dugaan melibatkan oknum aparat," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama korban penganiayaan K juga telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Menurut penasihat hukumnya, Saleh Darmawan, kliennya merasa tersinggung lantaran disebut dengan istilah yang tidak pantas.

"Menurut klien saya, ia tersinggung dengan seorang wanita. Sempat terjadi percekcokan di antara mereka, hingga berujung pada pemukulan terhadap K. Namun, ternyata ada laki-laki yang tidak terima dan menendang klien saya ini," ujarnya.

Dihubungi secara terpisah, Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan membenarkan adanya laporan terkait dugaan penganiayaan yang terjadi di salah satu tempat hiburan.

"Ada pelaporan hari Sabtu kemarin, saksi korban sudah kita mintai keterangan dan sekarang kita masih proses penyidikan. Akan kami tindak lanjuti," pungkasnya.




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads