Jumlah jemaah calon haji (calhaj) asal Solo yang sudah memasuki pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 2024 tercatat ada sebanyak 433 orang. Kini, mereka sudah memasuki tahap istitaah kesehatan, yang menjadi salah satu syarat pelunasan BPIH.
Hal itu dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Solo, Hidayat Maskur. Ia mengatakan, awalnya tercatat ada sebanyak 436 jemaah yang sudah memasuki tahap isthitaah, atau tahap yang dapat membuktikan mereka untuk mampu melaksanakan haji yakni ampu dari segi kesehatan dan finansial.
"Alhamdulillah dari kita untuk Kota Surakarta ini tahun 2024 ini yang sudah masuk di kita ada 436 calon jemaah," kata Hidayat saat ditemui awak media di Kantor Kemenag Kota Solo, Senin (15/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 436 calon jamaah ini semuanya insyaallah sudah melalui proses pencarian istitaah yang sekarang masih berlaku dan masih berjalan di Puskesmas masing-masing di bawah Dinas Kesehatan Kota Surakarta," sambungnya.
Ia menerangkan, dari 436 jemaah tersebut, ada tiga jemaah yang mengundurkan diri lantaran memiliki kepentingan yang tidak bisa ditinggal. Oleh karena itu mereka baru bisa mengikuti jemaah pada tahun selanjutnya.
"Kemudian dari 436 kita juga ada cadangan sebanyak 130 calon jamaah ini pun mereka juga ikut serta mempersiapkan diri. Dari sekian banyak ini yang sudah mengajukan penundaan ada 3, ini karena yang bersangkutan ada kepentingan yang tidak bisa ditinggal," ungkapnya.
Para calon haji yang nantinya akan diberangkatkan pada Mei 2024 mendatang, merupakan calon haji yang sudah mendaftar dari tahun 2012 silam. Sehingga sebagian dari mereka sudah lanjut usia dan disarankan untuk terus menjaga kondisi kesehatan agar memenuhi istitaah.
Jemaah yang sudah memenuhi syarat istitaah kesehatan, kemudian dapat melakukan pelunasan BPIH embarkasi Solo sebanyak Rp 58.562.008.
"Untuk besarannya masing-masing embarkasi berbeda-beda untuk Kota Surakarta tahun 2024 ini, nanti kita akan kena di Rp 58.565.008 kurang lebih segitu," tuturnya.
"Tahun kemarin juga kita sudah ada untuk asumsi nasional, itu kena kebutuhan penyelenggaraan ibadah haji sekitar Rp 90 juta, itu sudah dari tahun kemarin dan tahun ini pun kita sebenarnya ya kalau ada kenaikan sedikit saja," sambungnya.
![]() |
Kini, para calon haji tersebut sudah mulai memasuki tahap perekaman bio visa yang wajib dilakukan untuk penerbitan visa para jemaah. Sementara untuk paspor para calon haji sudah selesai diurus.
"Paspor kita sudah, kemarin sudah selesai, sekarang tinggal Bio Visa. Jadi Bio Visa itu kita discan dari 10 jari, ditambah wajah, dan mata," jelasnya.
Hidayat mengungkap untuk waktu tunggu haji para calon jemaah di Jawa Tengah kini mencapai 30 tahun lamanya.
"Kalau kita memakainya kan kuotanya kuota Jawa Tengah, masih 30 tahun yang akan datang," ungkapnya.
Salah satu calon haji asal Laweyan, Solo, Bakhtiar Imam (30) pun turut bersyukur karena bisa mendapat kuota pelimpahan nomor porsi sehingga bisa ikut haji bersama ibunya, menggantikan sang ayah yang sudah meninggal.
"Jadi Bapak almarhum Bulan Agustus kemarin, jadi ya alhamdulillah ini kemarin peraturan baru tahun 2024 katanya bisa dilimpahkan, padahal tahun kemarin belum bisa," tutur Bakhtiar kepada awak media.
![]() |
Meski ada peningkatan untuk embarkasi Kota Solo, ia tidak merasa keberatan untuk melakukan pelunasan BPIH. Sebagai informasi, dilansir dari detikHikmah, jumlah embarkasi Solo tahun 2023 adalah sebesar Rp 49.893.981,26 untuk Jemaah Haji Reguler dari Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi DI Yogyakarta.
"Yang penting apapun yang nanti diberikan fasilitasnya sama jadi nggak ada bedanya dengan yang sebelumnya. Terus sama juga keseluruhannya bisa lancar lah, kayak fasilitas makan, rumah," tuturnya.
"Sebelumnya Kemenag Solo kan udah mewanti-wanti dari awal untuk mempersiapkan, makanya kita juga udah persiapan. Insyaallah sih nggak masalah," pungkasnya.
(cln/ams)