Tragis Polisi Wonogiri Ditemukan Tewas Gantung Diri di Barak

Terpopuler Sepekan

Tragis Polisi Wonogiri Ditemukan Tewas Gantung Diri di Barak

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 13 Jan 2024 08:43 WIB
Ilustrasi Bunuh Diri
Ilustrasi bunuh diri. Foto: detikcom/Thinkstock
Wonogiri -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Pada Selasa (9/1/2024) pagi Polres Wonogiri dikejutkan dengan tewasnya salah satu anggotanya. Seorang polisi berpangkat Bripda ditemukan tewas gantung diri di baraknya.

Peristiwa tragis ini menarik perhatian pembaca detikJateng sehingga menjadi salah satu berita paling populer dalam sepekan terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian itu diketahui saat polisi tersebut tidak berada di tempat kerjanya. Salah satu rekannya kemudian berinisiatif datang ke barak untuk mencari di kamarnya.

Polisi tersebut sempat kesulitan memasuki kamar korban karena pintu dikunci dari dalam. Saat pintu berhasil dibuka, korban ditemukan sudah tewas.

ADVERTISEMENT

"Ditemukan dengan posisi kamar terkunci dari dalam. Saat ditemukan Bripda ** dalam posisi tergantung di belakang pintu kamar dengan tali yang terikat di lehernya," kata Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, Selasa (9/1/2024).

Polisi segera melakukan serangkaian pemeriksaan, salah satunya visum. Dari pemeriksaan itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Mereka menyimpulkan bahwa korban bunuh diri.

Jenazah korban kemudian dipulangkan ke rumah keluarganya di Sragen untuk dimakamkan.

Penanganan kasus tersebut juga berlanjut dengan upaya memeriksa ponsel milik korban. Hal itu dilakukan untuk mengetahui motif korban mengakhiri hidupnya.

"(Motif) Karena masalah keluarga," kata Anom menjelaskan.

Ia menjelaskan dalam kesehariannya korban tampak biasa seperti anggota lainnya. Tidak ada gelagat mencurigakan sebelum akhirnya mengakhiri hidupnya.

"Sebagai anggota menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Taat dengan tugas dari pimpinan," ungkap dia.

Usai peristiwa tragis tersebut, para anggota polisi di Polres Wonogiri menggelar doa bersama selama sepekan. Polres juga memberikan pembinaan mental kepada para polisi muda agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.

"Doa bersama dilakukan selama tujuh hari. Para bintara remaja diberi binrohtal (pembinaan rohani dan mental) lebih," kata Anom.




(ahr/ahr)


Hide Ads