Pasar Ngawen, Kabupaten Blora, terbakar hebat pada Selasa (9/1) lalu dan menghanguskan ratusan kios dan los pedagang. Pemerintah setempat telah menyiapkan alternatif lokasi relokasi.
"Nanti kita fasilitasi terkait dengan relokasi pedagang pascakebakaran. Kita sediakan tiga tempat. Yang pertama di sekitar lingkungan Pasar Ngawen, di lorong-lorong itu, yang kedua di lapangan Desa Berbak, yang ketiga di lapangan Desa Gondang," kata Camat Ngawen Zaenuri saat ditemui detikJateng di lokasi pasar, Kamis (11/1/2024).
Pihaknya terus melakukan upaya pendekatan kepada pedagang untuk menampung aspirasi soal keberlangsungan jual beli di pasar tersebut. Dia mengaku telah menyediakan tempat relokasi pedagang pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun kami sifatnya hanya memfasilitasi, tinggal pedagang maunya gimana. Kita sediakan tempat nanti pedagang yang pilih di lokasi mana," terangnya.
"Dari kami lokasi relokasi. Terkait teknis tempat mungkin dari bambu, tenda dan sebagainya nanti dari dinas terkait. Karena kami di kecamatan hanya memfasilitasi tempat relokasi pedagang," jelasnya.
Pada hari ketiga pascakebakaran Pasar Ngawen, pemerintah masih fokus pada pembersihan sisa-sisa kebakaran. "Hari ini kita fokus untuk pembersihan sisa-sisa puing-puing kebakaran," ujarnya.
Sementara itu, salah satu pedagang, Maryanto (55) yang biasa berjualan tas, sepatu dan sandal ini mengaku seluruh barang dagangannya hangus terbakar. Dia kini hanya menggantungkan nasibnya kepada pemerintah. Selain kehilangan pekerjaan dia juga kehilangan dagangan.
Terkait relokasi, dia berharap berada di satu tempat alias tidak menyebar. Menurutnya relokasi di satu tempat karena pertimbangan keamanan.
"Kalau saya ngikut sama pemerintah, yang penting jadi satu tempat. Karena ini musibah ya. Yang penting kami bisa jualan terus, jualan itu butuh tempat," jelasnya.
Salah satu pedagang snack, Pranti juga berharap segera ada kepastian tempat berjualan dan pasar segera kembali dibangun.
"Kami berharap pasar bisa dibangun segera, biar tidak kepikiran terus," ucapnya.
Berdasarkan pantauan detikJateng di lokasi, beberapa petugas berada di lokasi pasar. Tampak sisa puing-puing. Barang dagangan dan bangunan berbahan kayu berubah menjadi arang. Bangunan pasar berbahan besi itu juga runtuh.
![]() |
Para pedagang khususnya pedagang sayur sudah mulai berdagang di tepi blok. Namun untuk pedagang yang memiliki tempat di tengah masih belum bisa berdagang.
Pihak kepolisian juga telah memasang garis polisi di sepanjang lokasi kebakaran. Dengan harapan agar masyarakat tidak berlalu lalang. Mengingat adanya bangunan yang membahayakan. Puing-puing tiang masih miring, dikhawatirkan roboh karena sudah terbakar dan banyak yang meleleh.
Akibat dari peristiwa ini, sebanyak 800 lapak pedagang los, 150 lapak pedagang pelataran, dan 60 kios dinyatakan hangus. Adapun 71 kios terdampak rusak berat dan ringan.
Berdasarkan data dari Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, kerugian dari peristiwa ini ditaksir mencapai Rp 30,6 miliar. Rinciannya adalah bangunan pasar senilai Rp 15,5 miliar, kerugian 60 pedagang kios Rp 608 juta, kerugian 800 pedagang los Rp 14,29 miliar, kerugian 150 pedagang dasaran Rp 300 juta.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa kebakaran besar terjadi di pasar tradisional Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora pada Selasa (9/1) lalu. Kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Api baru dinyatakan padam oleh pemadam kebakaran pada pukul 01.00 WIB dini hari, Rabu (10/1), setelah sekitar 11 jam peristiwa ini terjadi.
Titik kebakaran di Blok A s/d Blok X dan Blok Z. Penyebab kebakaran untuk sementara diduga ada pedagang menyalakan lilin saat pemadaman listrik PLN, namun lupa dipadamkan ditinggal pulang. Penyebab kebakaran secara pasti belum diketahui, masih menunggu hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian.
(rih/aku)