Pemerintah Kabupaten Blora memerinci total kerugian akibat kebakaran yang terjadi di Pasar Ngawen. Ditaksir kerugian mencapai puluhan miliar rupiah.
"Taksiran kerugian akibat kebakaran Pasar Ngawen Blora sebesar Rp 30,69 miliar. Rinciannya nilai bangunan Rp 15,5 miliar, kerugian 60 pedagang kios Rp 608 juta, kerugian 800 pedagang los Rp 14,29 miliar, kerugian 150 pedagang dasaran Rp 300 juta," ucap Kepala Dindagkop UKM Blora, Kiswoyo, Rabu (10/1/2024).
Menurut dia, api baru dinyatakan padam oleh pemadam kebakaran pada pukul 01.00 WIB dini hari tadi, setelah sekitar 11 jam peristiwa ini terjadi. Api diduga berasal dari lilin yang dinyalakan salah seorang pedagang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Titik kebakaran di Blok A s/d Blok X dan Blok Z. Penyebab kebakaran untuk sementara diduga pedagang menyalakan lilin saat pemadaman listrik PLN, namun lupa dipadamkan ditinggal pulang. Untuk penyebab resmi kami menunggu hasil olah TKP yang masih dilakukan pihak kepolisian," lanjut Kiswoyo.
Sedangkan jumlah lapak dagangan yang terbakar menurutnya sebanyak 800 lapak pedagang los, 150 lapak pedagang pelataran, dan 60 kios.
"Adapun 71 kios terdampak rusak berat dan ringan. Hingga hari ini Damkar masih standby di lokasi pasar untuk memadamkan titik titip api yang masih mengeluarkan asap," terangnya.
Bupati Blora Arief Rohman juga mengecek kondisi Pasar Ngawen usai kebakaran. Arief menjanjikan secepatnya pemerintah akan melakukan penanganan.
"Saya akan melakukan koordinasi dengan beberapa stakeholder. Langkah pertama adalah membuat laporan ke Kementerian Perdagangan, karena dulu bangunan pasar ini bantuan dari Kementerian Perdagangan. Hari Jumat saya akan ke Jakarta (Mendag) untuk mengusulkan pembangunan Pasar Ngawen. Kami mengusulkan pembangunan dari Kementerian PUPR karena membutuhkan anggaran yang lebih besar," kata Arief saat meninjau pasar, Rabu (10/1).
Arief juga terlihat berdialog dengan para pedagang yang terdampak. Beberapa pedagang berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Blora merasa prihatin atas musibah ini. Kalau ganti rugi kita bahas lebih lanjut, karena ini bencana. Yang pasti pemerintah tugasnya membangun kembali pasar ini," jelasnya.
Bupati Arief juga memberikan bantuan sembako secara simbolis kepada pedagang yang terdampak. Langkah terdekat yang akan dilakukan yaitu melakukan pembersihan dan mencarikan relokasi pasar.
"Kita carikan tempat untuk relokasi. Upaya tercepatnya setelah selesai dari pemeriksaan kepolisian akan dilakukan pembersihan," ucapnya.
Bupati Arief juga menggandeng beberapa pihak bank untuk membantu mencarikan solusi mengenai adanya beberapa pedagang yang memiliki utang dan pastinya pedagang membutuhkan modal usaha.
"Kita juga datangkan bank-bank. Bagi yang punya utang bisa ditata. Tentu untuk jualan juga butuh modal juga kan. Ini musibah yang tidak kita inginkan, yang penting bapak ibu bersabar nggih," ucap Arief di hadapan para pedagang.
Bupati hadir didampingi Dandim Kodim 0721/Blora, perwakilan Kapolres, Kepala Pelaksana BPBD, Kepala Dindagkop UKM, Kepala Dinsos P3A, Plt Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan, Baznas, serta Forkopimcam Ngawen.
"Yang sabar nggih Pak, Buk, kami semuanya turut berduka dan prihatin atas musibah kebakaran ini. Pemerintah akan terus mendampingi agar pedagang bisa segera kembali berjualan," ucap Bupati.
Untuk menangani ini, langkah pendek Bupati akan menggelar rapat dengan pihak terkait mengenai skema relokasi pedagang dan lainnya. Sembari menunggu hasil olah TKP Polres Blora dan dilanjutkan pembersihan puing kebakaran.
Sedangkan untuk jangka panjangnya, Bupati meminta Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM untuk segera membuat surat pengajuan bantuan pembangunan pasar yang ditujukan kepada Kementerian Perdagangan.
"Ini tadi saya langsung video call dengan Direktur Kementerian Perdagangan, kebetulan beliaunya orang Blora. Kami laporkan musibah kebakaran ini, karena dulu bangunannya bantuan dari Kementerian Perdagangan. Insyaallah besok Jumat kami akan langsung menghadap ke Jakarta untuk audiensi, suratnya kami minta agar Pak Kadis segera menyiapkan," pungkas Arief.
(rih/dil)