"Jadi peningkatan permohonan untuk cetak KTP pada beberapa bulan terakhir ini memang sangat meningkat, yang biasanya satu hari paling 250, itu kemarin contohnya, sampai 400. Jadi sekarang rata-rata 300-400 pencetakan KTP," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Ajid Suryo Pratono, kepada detikJateng, Rabu (10/1/2024).
Ajid mengatakan, pihaknya juga melakukan jemput bola untuk mengantisipasi penumpukan pemohon e-KTP di Dukcapil.
"Kita sudah melaksanakan jemput bola perekaman KTP di 17 kecamatan dan hari ini sudah mulai perekaman jemput bola di Kecamatan Karanganyar selama lima hari, nanti dilanjutkan yang terakhir di Kecamatan Kajen," urainya.
Menurut Ajid, upaya jemput bola perekaman di kecamatan dan desa-desa ini diharapkan bisa mengurangi panjangnya antrean warga di Kantor Dukcapil. Harapannya, usai melakukan perekaman, pihaknya langsung memproses pencetakan e-KTP dan langsung mendistribusikannya ke masing-masing kecamatan.
"Tentunya yang hasil rekam (KTP), sudah kita cetak dan sudah kita distribusikan ke semua kecamatan," ungkap dia.
Meskipun ada peningkatan pengajuan pemohon, jumlah blangko e-KTP di Dukcapil Kabupaten Pekalongan tidak mengalami kekurangan.
"Ketersediaan blangko KTP walaupun kadang menipis, kemudian tidak imbang dengan banyaknya permohonan, tapi alhamdulilah sampai saat ini tidak pernah terjadi kekosongan di Pekalongan," ucap Ajid.
"Harapan kami juga dari pusat tentunya dropping blangko KTP tetap lancar dan alhamdulillah sampai saat ini masih aman untuk ketersediaan blangko KTP," jelas dia.
Layanan jemput bola ini tak hanya untuk pemuda-pemudi usia 17 tahun, tapi juga buat para lansia. Menurut Ajid, banyak lansia di wilayahnya yang belum memiliki e-KTP.
"Kita cover juga anak-anak putus sekolah di desa-desa atau anak putus sekolah. Makanya kita langsung datang ke desa dan di desa yang bisa kita cover malah luar biasa, ada yang pemula, anak sekolah, kemudian ada anak usia sekolah yang tidak sekolah, dan bahkan lansia," ungkapnya.
Ajid menambahkan, ada banyak warga lansia yang belum memiliki KTP. Hal ini dia ketahui dari hasil jemput bola di lapangan.
"Demikian juga kita jemput bola yang sakit, langsung datang ke rumah, misalnya yang lumpuh, sakit, kemudian disabilitas kita langsung datangi ke rumah. Sehingga semua warga masyarakat dengan berbagai kondisinya, bisa tercover semua," jelasnya.
Salah satu warga Kecamatan Sragi, Madina (17) mengaku hari ini izin tidak masuk sekolah demi mengurus KTP di kantor Dukcapil Kabupaten Pekalongan.
"Hari ini saya izin sekolah untuk mengurus KTP. Ya, untuk persiapan pemilu. Alhamdulillah saya sudah terdaftar dalam pemilih," kata Madina.
Madina tampak antusias mengajukan permohonan e-KTP, mengingat Pemilu 2024 merupakan pemilu pertama yang dia ikuti.
"Selama ini kita hanya belajar dan tahu di sekolah. Insyaallah besok kita ikuti Pemilu sebagai penyumbang suara," ujarnya.
(ams/dil)