Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengingatkan agar para pendukungnya menaati peraturan, terlebih dalam berkampanye di jalanan. Sebab, kejadian di Kabupaten Boyolali menjadi pembelajaran penting untuk para relawan.
"Ada beberapa kejadian yang harus saya ingatkan agar kita mendukung Ganjar-Mahfud taat aturan. Kejadian Boyolali menjadikan catatan hitam pada proses demokrasi. Dan kita melakukan protes keras. Dan saya hormat TNI mengambil sikap sangat cepat, saya apresiasi," kata Ganjar saat bertemu dengan relawan, kader PDIP dan partai pengusung di Kantor DPC PDIP Banyumas, Selasa (9/1/2024).
Selain itu, dirinya juga meminta agar relawan bisa mengoreksi diri. Hal ini agar kejadian seperti di Boyolali tidak terulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sisi yang lain kita harus koreksi diri. Kita harus tertib. Kalau ingin melawan seseorang, kita sendiri harus berada pada posisi yang benar. Saya ingatkan itu," terangnya.
Ganjar menyebut saat ini kampanye terbuka belum dimulai. Namun, ia berpesan pada saat sudah waktunya kampanye terbuka, para relawan tertib saat berada di jalan umum.
"Kampanye terbuka belum dimulai. Kalau nanti di Banyumas sudah dimulai, saya titip, pakai motor boleh tapi knalpotnya ga usah digitukan. Setuju ya, dan dirapikan. Kita tertibkan diri kita. Kita sudah belajar, semua saling koreksi yang salah sudah dihukum mari kita perbaiki, ini saya titip," ujarnya.
Ganjar juga berpesan, para relawan gerilya untuk mengampanyekan program unggulan pasangan capres nomor urut 3. Termasuk juga program KTP Sakti yang selama ini selalu digaungkan oleh Ganjar-Mahfud.
"Kumpulkan video yang sudah beredar, KTP Sakti, Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana. Ini contoh yang bapak itu harus tahu. BLT terbagi rata? Pasti jawabannya tidak. Kenapa tidak? Karena datanya tidak valid. Karena tidak valid maka distribusi tidak tepat. Biar tepat atur ulang berdasarkan nomor induk kependudukan dan itu cukup dengan KTP Sakti," pungkasnya.
(cln/apu)