3 Fakta Penyelamatan Ratusan Anjing di Semarang, Bakal Dipindah ke Tempat Layak

3 Fakta Penyelamatan Ratusan Anjing di Semarang, Bakal Dipindah ke Tempat Layak

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 09 Jan 2024 06:34 WIB
Suasana di ratusan anjing yang diselamatkan saat berada di Penampungan di Genuk
Suasana di ratusan anjing yang diselamatkan saat berada di Penampungan di Genuk. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Polisi berhasil menggagalkan pengiriman ratusan anjing dari Subang ke Solo yang diduga akan digunakan untuk dikonsumsi. Setelah diselamatkan, kini sebanyak 226 anjing itu dipindah ke tempat yang aman dan mendapat perawatan.

Kronologi

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan berawal dari adanya laporan dari aktivis hewan terkait pengiriman ratusan anjing dalam truk dari arah Barat (Jakarta). Bersama aktivis hewan, Polrestabes Semarang memberhentikan truk bewarna kuning berisi anjing di gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, pada Sabtu (6/1/2024) pukul 22.30 WIB.

"Mengamankan satu buah truk yang berisi hewan anjing yang diduga tanpa dilengkapi surat-surat di GTO Kalikangkung Ngaliyan Semarang," kata Irwan lewat pesan singkat, Minggu (7/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dalam truk tersebut ternyata ada 226 ekor anjing yang kondisinya memperihatinkan karena mulutnya diikat, ada yang dimasukkan karung, dan lainnya. Anjing-anjing itu kemudian dibawa ke Polrestabes Semarang untuk dirawat sementara.

Nasib Ratusan Anjing

Aktivis pecinta hewan dari Yayasan Sahabat Setia Satwa, Maria Christina mengungkap kondisi 226 anjing tersebut.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut 11 anjing dipastikan tewas dan ada beberapa lainnya dalam kondisi kritis. Anjing-anjing yang kritis saat ini sudah mendapat perawatan dari dokter hewan di Semarang.

"Tadi dari Dinas Dispertan Semarang dipimpin langsung oleh Bapak Hernowo melakukan autopsi terhadap jasad para anabul, sekitar 11 jasad," ungkap Maria Christina melalui pesan singkat, Minggu (7/1/2024).

Dia menyebut anjing-anjing itu tewas atau terluka akibat tercekik dan mulut yang tertutup. Saat diamankan, anjing-anjing itu juga dalam keadaan malnutrisi.

"Dalam pengamatan kami ini karena kecekik di mana ikatan di leher dan moncong membuat susah nafas dan overhead. Para anjing dalam keadaan malnutrisi ini terlihat dari kondisi fisik yang sangat kurus dan kebanyakan diare," jelas Maria.

Saat ini, anjing-anjing tersebut sudah dalam tempat aman di bawah pengawasan Pemkot Semarang dan pihak kepolisian. Dia berharap tak ada lagi kasus kekerasan terhadap anjing-anjing terutama untuk konsumsi.

"Kami tentu saja ingin agar tidak ada lagi kasus kekerasan pada anabul anjing terlebih untuk konsumsi," tegasnya.

Dipindah ke Tempat Layak

Pemerintah Kota Semarang akan memindahkan penampungan ratusan anjing yang telah diamankan saat akan dikirim ke Solo. Pasalnya, lokasi penampungan saat ini dinilai kurang nyaman untuk para satwa tersebut.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) mengatakan Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur, ikut memantau evakuasi anjing tersebut yang kemudian ditempatkan di wilayah Kecamatan Genuk.

"Tentunya Polrestabes selalu berkoordinasi dengan Dinas Pertanian. Kemarin kami mendapatkan update dari Pak Hernowo, sekarang sedang ada di penampungan," kata Ita di TBRS Semarang, hari Senin (8/1/2024).

Dari laporan terakhir, lebih dari 200 anjing itu akan dipindahkan ke tempat lain yang lebih nyaman. Namun, Ita belum mendapat laporan anjing sebanyak itu akan dipindahkan ke mana.

"Rencananya akan dipindah karena kemarin penampungannya panas, pengap. Ada sekitar 11 anjing yang mati. Rencananya akan direlokasi, dipindahkan, sehingga mendapatkan tempat yang lebih layak lah. Anjing juga mahkluk hidup," ujarnya.

Ita menjelaskan, Kota Semarang sudah mempunyai Perda berkaitan larangan mengkonsumsi daging anjing. Dengan adanya peristiwa itu, Perda tersebut akan lebih gencar disosialisasikan.

"Kemarin kan Pak Hernowo menyampaikan sudah ada perdanya. Kita lebih sosialisasikan ke kecamatan, ke kelurahan, ke masyarakat, ada larangan, istilahnya daging non pangan," jelas Ita.




(cln/cln)


Hide Ads