Puluhan siswa SD Madyotaman Solo menggelar doa bersama di Monumen Stasiun Solo Balapan. Mereka melakukannya sebagai belasungkawa atas kecelakaan yang terjadi antara Kereta Api (KA) Turangga dengan KA lokal Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sambil membawa bunga krisan bertuliskan 'Duka KA, duka KITA', para siswa kelas 5 itu berbondong-bondong berjalan kaki dari sekolah menuju monumen kereta api di Stasiun Solo Balapan. Mereka lantas memanjatkan doa kepada para korban kecelakaan agar damai di akhirat.
Salah satu guru di SD Madyotaman, Nur Hayati mengatakan, kegiatan pagi itu tak hanya untuk mengekspresikan duka cita para murid. Namun kegiatan itu juga digelar untuk mengasah kepedulian sosial para siswa yang bersekolah di Kecamatan Banjarsari, Solo itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan hari ini termasuk solidaritas anak-anak SD yang dekat dengan Stasiun Balapan. Kita ikut solidaritas mendoakan agar para arwah itu diterima di sisi Allah, dan kejadian ini termasuk kejadian terakhir gitu," kata Nur kepada awak media di Stasiun Solo Balapan, Senin (8/1/2024).
Nur mengatakan kegiatan yang diikuti sebanyak 28 murid tersebut juga menjadi sarana edukasi bagi para murid. Kecelakaan Kereta Api (KA) Turangga dengan KA lokal Bandung Raya di Cicalengka Jumat (5/1) itu, menjadi pengingat untuk para murid jika kecelakaan bisa terjadi kapan pun, tanpa diduga-duga.
"Pembelajaran juga di luar kelas bahwa musibah itu bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Kita sebagai hamba hanya bisa berikhtiar, berpasrah diri kepada Allah," terangnya.
Usai berdoa bersama, para murid menyelipkan bunga krisan kuning yang mereka bawa itu di kepala monumen kereta api di Stasiun Solo Balapan. Bunga krisan sendiri digunakan untuk melambangkan kesedihan mereka akan kejadian nahas yang terjadi beberapa hari lalu itu.
Salah satu murid yang mengikuti kegiatan pagi itu, Sahara (13) mengatakan, ia turut berduka cita atas kecelakaan kereta api di Cicalengka tersebut. Sehingga ia pun ingin turut mendoakan para korban agar senantiasa diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
"Pengin doain semua orang yang ada di dalam kereta, semoga dapat diberi tempat yang nyaman, masuk surga semua," ujar siswa kelas 5 itu.
Menurutnya, kegiatan pagi itu bisa menjadi pelajaran penting bagi siswa agar senantiasa bersyukur dan berdoa agar bisa terhindar dari marabahaya.
(apu/ams)