Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri ground breaking Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, hari ini. Dalam acara itu, Jokowi bicara tentang pentingnya kepemimpinan nasional di masa mendatang.
Dilansir detikNews, Rabu (3/1), Jokowi awalnya mengatakan Indonesia akan dihadapkan dengan bonus demografi pada tahun 2030. Agar cita-cita Indonesia sebagai negara maju terwujud, Jokowi berpesan agar bonus demografi itu digunakan dengan baik.
"Dan kita berharap memang di tahun 2030-an kita akan mendapatkan bonus demografi, dan dalam peradaban sebuah negara itu hanya sekali akan kita peroleh, dan biasanya sebuah negara kalau mendapat bonus demografi itu bisa melompatkan negara itu menjadi negara maju atau tidak. Diberikan kesempatan untuk melompat jadi negara maju atau tidak," kata Jokowi, Rabu (3/1/2023), dikutip dari detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi kemudian mencontohkan Amerika Latin hingga kini tetap menjadi negara berkembang karena tak memanfaatkan bonus demografi pada tahun 1950-1970. Menurutnya, memanfaatkan bonus demografi salah satunya dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Selanjutnya, Jokowi bicara tentang pentingnya kepemimpinan nasional di tahun 2024 dan tahun yang akan datang.
"Oleh sebab itu, saya berkali-kali menyampaikan betapa pentingnya kepemimpinan nasional di tahun 2024, tahun 2029, dan tahun 2034. Karena di situlah kunci yang menentukan negara ini bisa melompat menjadi negara maju atau tidak," ucap Jokowi.
"Dan pimpinan nasional itu tahu membawa negara ini ke arah maju dengan cara apa, dia harus mengerti, dia harus tahu, sehingga saya sampaikan berhati-hati," sambungnya.
Jokowi menambahkan, saat ini gerbang pemimpin nasional itu sudah terlihat dan masyarakat yang akan menentukan.
"Kita semuanya harus berhati-hati karena ini kesempatan yang hanya diberikan sekali dalam sebuah peradaban negara. Gerbangnya sudah kelihatan, tinggal buka dan isinya. Kalau buka dan isinya benar, tepat, itulah negara maju Indonesia yang kita impikan akan bisa kita capai," kata Jokowi.