Keluarga Korban Pengeroyokan Oknum TNI Boyolali Pilih Kembalikan Bingkisan

Keluarga Korban Pengeroyokan Oknum TNI Boyolali Pilih Kembalikan Bingkisan

Jarmaji - detikJateng
Minggu, 31 Des 2023 13:53 WIB
Keluarga korban pengeroyokan oknum TNI di Boyolali menunjukkan bingkisan yang didapat dari Yonif 408/Suhbrastha, Minggu (31/12/2023).
Keluarga korban pengeroyokan oknum TNI di Boyolali menunjukkan bingkisan yang didapat dari Yonif 408/Suhbrastha, Minggu (31/12/2023). Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Kasus penganiayaan yang menimpa relawan Ganjar Pranowo - Mahfud MD oleh oknum TNI di Boyolali, terus bergulir. Pihak keluarga korban meminta kasus ini diproses hukum hingga tuntas.

"Yang penting kan sekarang ada hukum, yang penting tegak hukum dan diproses hukum sampai tuntas," kata perwakilan pihak keluarga korban penganiayaan, Dwi Ratno, ditemui saat hendak mengembalikan bingkisan dari Yonif 408/Suhbrastha untuk korban, Minggu (31/12/2023).

Menurut dia, bingkisan itu diberikan dari Yonif 408/Suhbrastha untuk kedua korban yang masih dirawat di RSUD Pandan Arang, Boyolali. Diberikan tadi malam di rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mau mengembalikan bingkisan dari TNI tadi malam, yang ngasih ke rumah sakit, dikarenakan dari pihak keluarga tidak mau menerima," jelasnya.

Dikemukakan dia, dua orang korban penganiayaan oleh oknum TNI itu saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit Pandan Arang, Boyolali. Mereka yakni A dan H.

ADVERTISEMENT

"Kondisinya parah, bagian kepala sampai kaki. Dua-duanya masih dirawat di rumah sakit," jelasnya.

Ditambahkan Dwi, korban bernama Handono itu saat ini hidup sendiri. Dia yatim piatu.

"Yang satu itu hidup sendirian, yang mas H. Dia yatim piatu. Jadi kasihan banget, dia hidup sendirian, kondisinya seperti itu, jadi memprihatinkan," imbuh dia.

Keduanya merupakan relawan Ganjar. Saat itu mereka mau pulang dari acara kampanye.

Diberitakan sebelumnya, pihak TNI sudah mengkonfirmasi adanya pengeroyokan yang dilakukan oleh anggotanya terhadap sejumlah orang di Boyolali.

Terdapat 7 orang yang mengalami kekerasan, 2 diantaranya harus dirawat ke rumah sakit.

Pihak TNI menyebut anggotanya terganggu dengan suara knalpot brong milik para korban yang sedang melintas di depan markas.




(ahr/ahr)


Hide Ads