Dalam hitungan jam, masyarakat Indonesia akan menyambut pergantian tahun baru 2024 yang jatuh di tanggal 1 Januari. Momentum tersebut erat kaitannya dengan sistem penanggalan yang digunakan secara universal yaitu kalender Masehi.
Selain menggunakan kalender Masehi, masyarakat Indonesia juga terbiasa menggunakan sistem penanggalan yang berasal dari kalender Hijriah atau disebut juga sebagai kalender Islam. Meskipun sama-sama berlaku di Indonesia, ada perbedaan tahun baru Masehi dan tahun baru Hijriah.
Lantas seperti apa perbedaan dari kedua sistem penanggalan tersebut? Agar mengetahuinya lebih lanjut, detikJateng telah mengulas informasinya melalui artikel berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Penanggalan Masehi
Berdasarkan informasi yang dibagikan melalui buku 'Komik 60 Detik Sejarah', Masehi merujuk pada tahun kelahiran Isa Almasih. Kalender Masehi disebut juga sebagai Masihiyah atau Yesus dari Nazaret. Penanggalan Masehi ternyata telah diakui oleh seluruh dunia sejak abad ke-14 M.
Sejarah sistem penanggalan Masehi ditemukan oleh seorang biarawan bernama Dionysius Exiguus. Diketahui bahwa dirinya menggunakan sistem penanggalan tersebut untuk menentukan jatuhnya Hari Paskah. Namun, belum ada waktu pasti kapan sistem penanggalan Masehi ditemukan.
Sejarah Penanggalan Hijriah
Berbeda dengan penanggalan Masehi yang dikenal sebagai tahun kelahiran Isa Almasih, penanggalan Hijriah berasal dari kisah hijrah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut seperti yang dijelaskan dalam buku 'Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriyah'.
Diketahui bahwa kata Hijriah berasal dari kalimat bahasa Arab "hijrah" yang berarti berpindah. Awal mula penanggalan Hijriah yaitu hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah hingga Madinah. Tahun Hijriah juga dipilih oleh umat Islam di seluruh dunia untuk penanggalan setiap tahunnya.
Perbedaan Tahun Baru Masehi dan Tahun Baru Hijriah
Lantas apa perbedaan tahun baru Masehi dan tahun baru Hijriah? Secara umum, tahun baru Masehi biasanya akan dimulai pada 1 Januari setiap tahunnya. Berbeda dengan tahun baru Hijriah yang berbeda tiap tahunnya. Lebih lanjut dijelaskan dalam buku 'Islam yang Produktif', ada perbedaan antara tahun Hijriah dengan tahun Masehi.
Tahun Masehi dihitung berdasarkan tahun kelahiran Yesus Kristus atau Nabi Isa AS, sedangkan tahun Hijriah ditentukan dari tahun hijrahnya Nabi Muhammad SAW. Lalu tahun Masehi dihitung berdasarkan peredaran matahari, sedangkan tahun Hijriah ditentukan dari peredaran bulan.
Selain itu, pergantian hari pada tahun Masehi terjadi pada waktu tengah malam atau jam 00.00, sedangkan pergantian hari pada tahun Hijriah dihitung sejak pada waktu matahari terbenam atau Maghrib. Menurut perhitungan tahun Masehi tahun baru nanti adalah tahun 2024 yang akan jatuh di tanggal 1 Januari 2024, sedangkan dalam hitungan kalender Hijriah tahun depan adalah 1445 H yang akan jatuh di tanggal 7 Juli 2024.
Demikian tadi perbedaan sistem penanggalan antara tahun Masehi dan tahun Hijriah. Semoga bermanfaat.
(par/ahr)