Hubungan tak harmonis antara kepala desa dan perangkatnya diduga terjadi di Desa Ketos, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri. Hubungan renggang itu berbuntut para perangkat desa enggan berkantor di balai desa.
Agar pelayanan publik tidak terganggu, para perangkat desa itu akhirnya memilih berkantor di Kantor Kecamatan.
Peristiwa yang terjadi di pesisir selatan Wonogiri ini menjadi salah satu berita yang banyak dibaca oleh para pembaca detikJateng selama sepekan terakhir ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adanya hubungan yang tidak harmonis antara kades dan perangkatnya itu diungkap oleh Bupati Wonogiri, Joko Sutopo. Dia mengatakan sudah bertemu langsung dengan para perangkat desa.
Dia juga telah merestui para perangkat desa untuk sementara bekerja dari kantor kecamatan agar pelayanan terhadap masyarakat tidak terganggu.
"Benar (pelayanan Desa Ketos pindah ke kantor kecamatan), kemarin diskusi di ruang kerja. Ada beberapa persoalan tata kelola internal Desa Ketos yang perlu dimediasi," kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada wartawan, Rabu (27/12).
Dia tidak menjelaskan lebih lanjut antara kades dengan perangkatnya itu. Meski demikian dia menjelaskan bahwa ada masalah yang membuat hubungan mereka menjadi tidak nyaman.
"Prinsipnya merasa (perangkat Desa Ketos) tidak nyaman dengan Kades. Sejak minggu lalu (perangkat desa menemui bupati)," ungkap pria yang akrab disapa Jekek itu.
Menurutnya, ada banyak versi mengenai masalah yang menyebabkan para perangkat desa Ketos tidak nyaman dengan kepala desanya.
"Faktornya macam-macam. Belum bisa sampaikan. Saya perlu bukti. (Saat ini) belum ada (bukti). Masih berasumsi, opini. Belum jadi realitas belum ambil keputusan," ujar dia.
Ia menegaskan, Pemkab Wonogiri melalui Dinas PMD mengawasi dalam proses mediasi tersebut. Selain itu Camat Paranggupito juga turut mengawasi.
"Prinsipnya PMD kami minta melaporkan hasil klarifikasi. Nanti ambil langkah strategis. Saya tunggu laporan PMD," kata Joko.
Kepala Desa Ketos, Sukatno, buka suara terkait pelayanan di desanya yang pindah ke kantor Kecamatan Paranggupito. Dia membantah ada masalah dengan perangkat desanya.
"Nyaman-nyaman saja dengan perangkat desa. Tidak ada masalah," kata Sukatno saat dihubungi detikJateng, Kamis (28/12).
Sukatno juga membantah bahwa para perangkat desa semuanya ikut pindah kantor ke kecamatan.
"Saya masih masuk di kantor (Balai Desa Ketos). Kadus (kepala dusun) juga masuk," ungkap dia.
Sukatno membenarkan jika pelayanan Desa Ketos dipindah ke kecamatan. Ia tidak membeberkan secara terperinci alasan pemindahan tersebut. Namun, menurutnya di kantor Desa Ketos akan ada perbaikan bangunan.
"Akan ada perbaikan. Saya belikan cat (kantornya)" kata Sukatno.
(ahr/ahr)