Mahasiswa IPB Asal Banjarnegara Tewas di Pulau Sempu, Diduga Ini Penyebabnya

Regional

Mahasiswa IPB Asal Banjarnegara Tewas di Pulau Sempu, Diduga Ini Penyebabnya

Muhammad Aminudin - detikJateng
Jumat, 29 Des 2023 19:04 WIB
Mahasiswa IPB yang hilang saat penelitian di Pulau Sempu ditemukan tewas
Mahasiswa IPB yang hilang saat penelitian di Pulau Sempu ditemukan tewas. Foto: Dokumen Tim SAR
Solo -

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) asal Banjarnegara, Galang Edhi Swasono ditemukan tewas di Pulau Sempu, Malang, Jawa Timur. Dia disebut-sebut sedang melakukan penelitian di pulau tersebut.

Jenazahnya ditemukan mengapung di Teluk Semut dengan beberapa luka. Polisi menduga korban tewas karena terpeleset dan jatuh.

"Korban diduga terpeleset dan kemudian jatuh ke telaga. Di situ lokasinya banyak karang-karang," ujar Kasat Polairud Polres Malang AKP Slamet Subagyo dilansir detikJatim, Jumat (29/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dugaan itu menurutnya diperkuat dengan adanya beberapa luka yang ada di tubuh korban.

"Kalau dari luka yang ada menunjukkan bekas terpeleset dan terjatuh dari karang dan masuk ke dalam laut," tegas Subagyo.

ADVERTISEMENT

Diketahui, Gilang pergi ke Pulau Sempu untuk meneliti fauna yang berada di kawasan Telaga Lele, Pulau Sempu. Dia kemudian dilaporkan hilang di Teluk Semut.

Tim SAR yang melakukan pencarian lantas mendengar laporan dari nelayan yang menemukan sesosok mayat. Tim SAR lantas melakukan pengecekan dan evakuasi.

Setelah dievakuasi, jasad Galang kemudian dibawa ke RS dr Saiful Anwar (RSSA) untuk dilakukan pemeriksaan oleh dokter forensik.

Adapun Galang Edhi Swasono merupakan mahasiswa IPB yang berasal dari Desa Gunung Langit, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara. Saat ini keluarga sudah bertolak ke Malang untuk memulangkan jenazah korban.

Jenazah Galang Edhi Swasono diperkirakan tiba di rumah duka pada Jumat (29/12) malam. Mengingat perjalanan Malang-Banjarnegara sekitar 7 jam.

"Sampainya sekitar nanti malam. Karena kan perjalanan Malang ke Gunung Langit ini sekitar 7 jam," kata Kades Gunung Langit, Sholeh.




(ahr/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads