Pj Gubernur Jateng Ungkap Angka Stunting Tahun Ini Kemungkinan Meningkat

Pj Gubernur Jateng Ungkap Angka Stunting Tahun Ini Kemungkinan Meningkat

Afzal Nur Iman - detikJateng
Kamis, 28 Des 2023 17:02 WIB
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana saat memberikan keterangan pers kepada awak media di Semarang, Kamis (28/12/2023).
Foto: Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana saat memberikan keterangan pers kepada awak media di Semarang, Kamis (28/12/2023). (Afzal Nur Iman/detikJateng)
Semarang -

Pj Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana menyebut bahwa angka stunting (tengkes) di wilayahnya pada 2022 lalu masih 20,8 persen. Ada kemungkinan angkanya justru naik menjadi 21 persen di akhir tahun ini.

"Jadi kalau kita lihat grafik dari tahun 2021 ini persentasenya kita ada di posisi 20,9 (persen) di tahun 2022 kita hanya turun 0,1 (persen) jadi di posisi 20,8," kata Nana saat memberikan sambutan di Gedung Gradika, Jalan Pahlawan Semarang, Kamis (28/12/2023).

Meski begitu angka tersebut dinilai belum final. Dia masih optimistis stunting di Jateng bisa turun meski ada informasi bahwa angkanya justru akan naik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita berharap di tahun 2023 adanya suatu penurunan yang tajam tapi memang sampai saat ini untuk stunting belum turun, tetapi informasi yang saya dapat ada kemungkinan kita termasuk yang meningkat dari 20,8 jadi 21," jelasnya.

Nana juga berharap para bupati/wali kota lebih serius dalam penanganan stunting. Sebab, beberapa daerah justru menunjukkan peningkatan angka stunting.

ADVERTISEMENT

"Saya lihat ada juga yang sudah optimal. Ada beberapa daerah ini ada malah peningkatannya sangat tajam jadi bukan menurunkan tapi ini malah meningkat masalah stunting ini," ujarnya.

Kota Semarang dijadikan contoh sebagai wilayah yang serius menangani stunting karena angka penurunan yang sangat tajam. Bahkan saat ini angka stunting di Kota Semarang berada di 1,6 persen, jauh di atas target yang mencapai 14 persen.

Nana meminta para kepala daerah lebih memiliki tanggung jawab. Mereka diminta tak ragu untuk bekerja sama dengan TNI, Polisi, atau instansi lain.

"Memang perlu ada kolaborasi yang optimal, maka sering saya sampaikan kita juga tidak bisa dalam hal stunting hanya Pemda saja. Coba ajak misalnya dari Dandim, kemudian Kapolres, atau maksimalkan BKKBN yang ada di daerah-daerah," tambahnya.

Ditanya mengenai kemungkinan angka stunting naik, Nana menyebut bahwa hal itu masih menunggu angka final dari Kemenkes. Dia justru yakin angka stunting di Jawa Tengah mengalami penurunan.

"Ini kan kemungkinan karena sampai sekarang untuk 2024 ini belum muncul, tapi saya punya keyakinan ini akan turun. Kalau kita melihat kaya Semarang karena dia malah bisa menurunkan sampai 1,6 persen padahal target kita kan 14 persen tapi memang kita di tahun 2023 ini masih 20,8," katanya kepada awak media seusai acara.




(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads