FX Rudy Cerita 4 Tahun Cari Anggaran Bangun Flyover: Nggak Langsung Mengocor

FX Rudy Cerita 4 Tahun Cari Anggaran Bangun Flyover: Nggak Langsung Mengocor

Tara Wahyu NV - detikJateng
Sabtu, 23 Des 2023 12:26 WIB
Flyover atau jalan layang Purwosari Solo, Jawa Tengah, mulai bisa dijajal Senin (21/12) menggunakan kendaraan masyarakat seiring dengan uji coba yang dilakukan Pemerintah Kota Surakarta.
Flyover Purwosari Solo. (Foto: Agung Mardika)
Solo -

Ketua DPC PDIP Kota Solo yang juga mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menceritakan panjangnya proses dirinya mencari anggaran untuk membangun flyover Manahan dan Purwosari. Rudy mengaku prosesnya bahkan membutuhkan waktu hingga empat tahun.

Rudy menyebut selama ia menjabat sebagai Wali Kota Solo, pihaknya terjun langsung untuk memperoleh anggaran pembangunan. Dan itu membutuhkan waktu yang lama.

"Saya cari sendiri (anggaran) flyover Manahan, flyover Purwosari, kita cari sendiri dengan dasar perencanaan yang ada aturannya tentang perlintasan sebidang yang harus ditutup, dan itu 4 tahun. Nggak langsung mengocor," ungkapnya di sela nonton bareng debat cawapres di Pendopo Pucangsawit, Jumat (22/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudy mengatakan hal itu saat mengomentari debat cawapres yang digelar Jumat (22/12) malam. Rudy mengomentari soal pertanyaan dari Cak Imin kepada Gibran soal tips membangun Kota Solo.

"Jawabannya sebetulnya satu kata saja, ya karena anak Presiden gitu lho," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, apa yang dipaparkan Gibran soal pembangunan Kota Solo seperti pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed sudah ada di era dirinya. Namun ia memilih untuk Wali Kota selanjutnya yang melakukan groundbreaking.

"Namun kalau perlu saya sampaikan, bahwa pembangunan Masjid (Sheikh Zayed) itu saya masih jadi Wali Kota itu sebelum selesai peletakan batu pertama, namun saya minta untuk Wali Kota yang baru saja," kata Rudy.

Selain Masjid Zayed, Rudy mengungkit bahwa pembangunan rel layang Joglo dan viaduk Gilingan sudah diajukan oleh dirinya.

"Seperti di rel layang kita ajukan sebelum saya selesai itu sudah perencanan itu sudah ada. Viaduk ada semua," ungkapnya.

"Jadi yang ditanyakan Gus Imin tadi bagaimana tipsnya supaya bisa dapat pembangunan yang banyak, CSR yang gede, tentang Solo Safari kan CSR, yang lain juga CSR. Nek (kalau) saya tadi tak jawab 'karena saya anak Presiden' kan gitu yaudah tipsnya apa, pertanyaan tipsnya apa, ya karena saya Wali Kota dan kebetulan anak Presiden itu aja," lanjut Rudy.

Respons TKD Prabowo-Gibran Solo

Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Solo, Ardianto Kuswinarno menyebut tips membangun Kota Solo bukan karena semata-mata karena Gibran anak Presiden. Menurutnya, Gibran langsung bekerja usai dilantik menjadi Wali Kota Solo Februari 2021 lalu.

"Masalah beliau menjadi Wali Kota bukan karena anak Presiden, ini negara demokrasi. Kan yang menentukan rakyat kota Solo. Kalau anak Presiden apakah bisa jadi pemimpin, belum tentu juga. Kurang objektif ya, menilai seperti itu," ujarnya.

Mengenai pembangunan di Kota Solo yang sangat pesat ini, Ardianto menyebut bahwa setelah menjadi Wali Kota Gibran langsung bergerak cepat untuk pembangunan.

"Nggak ada privilage, beliau bergerak cepat setelah dilantik langsung ke Palang Joglo sama Pak Menteri. Itu salah satu contoh beliau bisa menunjukkan tantangan. Kalau anak Presiden leda-lede (lelet) nggak seperti itu pembangunan," pungkasnya.

Cak Imin Tanya Tips Bangun Solo ke Gibran

Sebelumnya, dilansir dari detikNews, dalam debat cawapres semalam, Cak Imin bertanya ke cawapres nomor urut 3 Gibran Rakabuming Raka soal tips dan trik agar proyek besar pusat dimasukkan ke daerah, dalam hal ini daerah yang dipimpin Gibran yakni Kota Solo. Gibran menerka arah pertanyaan Cak Imin.

"Pak Gibran ini telah berhasil menjadi wali kota sekaligus pengusaha yang sukses. Bahkan berbagai proyek-proyek besar telah berhasil dibangun di Solo. Ini menjadi prestasi, tetapi kita ingin prestasi ini ditularkan kepada yang lain," kata Cak Imin.

"Saya ingin Pak Gibran menyampaikan tips and trick agar bupati, wali kota, dan pemerintah daerah yang lain bisa belajar agar proyek-proyek besar bisa dimasukkan di kota Solo, bagaimana caranya?" tanya Cak Imin.

Selanjutnya, Gibran menanggapi dengan penjelasan bahwa Indonesia sudah memulai pemerataan pembangunan. Proyek yang dibangun pemerintah pusat bukan hanya Solo saja, tapi 53% investasi sudah ada di luar Jawa.

"Kalau kita ingin fair ya, Gus (Cak Imin), jumlah anggaran yang digelontorkan ke Solo sebelum saya jadi Wali Kota, ini jauh lebih besar," kata Gibran.

"Saya tahu lah arah pertanyaannya ke mana," kata Gibran.




(aku/aku)


Hide Ads