Sebuah replika pohon Natal unik dari bahan payung berwarna-warni menghiasi Gereja Santa Maria Bunda Kristus, Kecamatan Wedi, Klaten. Ternyata ada pesan menjelang Pemilu di balik pembuatan pohon Natal unik ini.
"Di tahun 2023 kita mengambil bahan dasar payung, pemilihan payung tentu dari hasil kreatifitas dalam pemaknaan tema Natal, tema Natal ini adalah kemuliaan bagi Allah Yang Maha Tinggi," jelas Pastor Paroki Santa Maria Bunda Kristus Wedi, Romo Aloysius Gonzaga Luhur Prihadi Pr kepada wartawan, Jumat (22/12/2023).
Menurut Romo Aloysius, selama ini ada pepatah bawa payung sebelum hujan tentu agar aman dari segala cuaca. Apalagi saat ini dalam konteks tahun Pemilu, umat pun tentu beranekaragam pilihannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di mana ada pemilihan yang paling dekat dan paling ramai sekarang yaitu pemilihan Presiden, umat pun beraneka ragam pilihannya, latar belakangnya, dan partainya. Harapannya gereja yang satu Kudus Katholik ini meskipun beda pilihan dalam politik tetap membangun satu kesatuan, menuju negara kesatuan NKRI sehingga tetap indah," tutur Aloysius.
Oleh karena itu, sambung Aloysius, payung yang dipilih yang berwarna warni. Gereja di perayaan Natal ini nantinya diharapkan menjadi tempat perteduhan rohani bagi umat maupun masyarakat.
"Gereja dengan perayaan Natal nantinya bisa menjadi perteduhan rohani untuk umat, kehadiran di tengah masyarakat juga bisa memberi keteduhan bagi masyarakat dengan karya-karya sosial, karya kemasyarakatan," terang Aloysius.
Tim Kerja Kreatif Paroki Santa Maria Bunda Kristus Wedi Antonius Supriyadi menjelaskan pohon itu menggunakan bambu sepanjang 8 meter. Tetapi yang ditanam ke tanah 1 meter.
"Yang ditanam ke tanah 1 meter, jumlah payung kurang lebih 100 payung. Payung kami kumpulkan dari donasi lingkungan paroki," ungkap Supriyadi.
Menurut Supriyadi, efektif pembuatan memakan waktu tiga hari tetapi jauh hari kerangka sudah dibuat. Setiap tahun paroki membuat pohon semacam itu.
"Secara periodik setiap tahun paroki Wedi membuat pohon Natal yang besar. Berbagai bahan sudah kami coba dan tahun ini payung kaitannya dengan tema Natal, kemudian tahun politik, warna-warni dan keberagaman," imbuh Supriyadi.
(aku/dil)