Seorang pria bernama Iwan dan anak lelakinya warga Kecamatan Jogonalan, Klaten, ditemukan Polisi dan TNI tinggal di tengah kebun jati di Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Klaten. Keduanya tinggal di bawah pohon dengan beratap plastik.
Pantauan detikJateng, Rabu (20/12/2023), tempat tinggal keduanya berada di tengah kebun jati tepi jalan raya Mlese-Trucuk. Meskipun di tepi jalan, orang tidak akan menyangka ada keluarga tinggal di dalamnya.
Rimbunnya pohon jati setinggi sekitar 15 meter membuat tempat tinggal Iwan tidak terlihat. Meskipun di tengah kebun ada jalan setapak untuk lewat petani, lokasi tinggal mereka tidak terlihat karena berada di bawah pohon mlanding besar dan semak belukar yang rapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tempat itu tidak bisa disebut rumah, gubuk atau lapak karena tidak ada dinding bangunan. Yang ada semacam tenda dengan atap plastik bekas, spanduk bekas di bawah pohon.
Tidak ada lantai keramik tetapi lantainya tanah dengan alas tikar bekas. Di dekat tenda itu terdapat tungku batu bata dan jemuran untuk keperluan sehari-hari.
Bhabinkamtibmas Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Briptu Bima Jati Gunaryo menuturkan ayah dan anak itu ditemukan kemarin siang, Selasa (19/12). Awalnya diketahui dari grup sekuriti pabrik sekitar lokasi.
"Kita kan buat grup sekuriti di desa, awalnya ada sekuriti yang patroli di sekitar pabrik malam hari dan menemukan tempat tinggal bapak anak itu. Paginya dilaporkan ke grup dan kita ke sana," ungkap Bima kepada detikJateng, Rabu (20/12/2023) siang.
Saat dicek, sambung Bima, ternyata benar ada bapak dan anak itu tinggal di gubuk reyot. Ternyata keduanya sudah tinggal di lokasi itu 3-4 bulan.
"Keterangan yang bersangkutan, tinggal di lokasi sekitar tiga bulan. Yang bersangkutan pernah bekerja di pabrik sekitar Desa Mlese tetapi kecelakaan dan akhirnya berhenti bekerja," papar Bima.
Baca juga: Nenek Tewas Tersambar KA di Delanggu Klaten |
Sebelum hidup di tenda, kata Bima, Iwan bersama anaknya tinggal di kos. Tetapi setelah tidak bekerja, Iwan akhirnya tidak bisa membayar uang kos sehingga hidup menggelandang.
"Tapi tidak bisa bayar kos karena tidak punya pekerjaan. Di situ bersama anaknya yang siswa SDN di Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk dan anaknya ini pintar di sekolah," lanjut Bima.
Keduanya, kata Bima, langsung dievakuasi bersama Babinsa dan perangkat desa setempat. Untuk sementara keduanya dicarikan kos di Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk.
"Untuk sementara kita carikan kos di Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk, di rumah RW. Kita awalnya mau bayari kosnya tapi akhirnya dibayari pemilik pabrik di sekitar lokasi," ucap Bima.
Iwan dan Anaknya Pergi Tadi Pagi
Ketua RW 10 Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk, Suparti mengatakan yang bersangkutan dibawa polisi ke rumah kosnya kemarin. Tetapi Iwan tadi pagi pergi dengan anaknya.
"Tadi pergi dengan sepeda bersama anaknya tidak tahu ke mana, padahal sudah dipesan Bhabinkamtibmas untuk pamit. Yang bersangkutan asli Kudus tapi ber-KTP Jogonalan, Klaten," katanya kepada detikJateng di lokasi.
Menurut Suparti, dulunya sebelum ditemukan tinggal di kebun jati, Iwan dan anaknya pernah ngekos di desanya. Saat itu Iwan bekerja di pabrik mebel.
"Dulu pernah bekerja di pabrik Manggala desa sini, ngekos juga tapi tidak tahu kok bisa tinggal di tengah kebun jati. Warga juga tidak tahu kalau tinggal disitu," terang Suparti.
Menurut pengakuan yang bersangkutan, sambung Suparti, ternyata sudah tinggal sekitar 3-4 bulan. Warga tidak mengetahui karena kebun jati itu beda wilayah.
"Kebun jati masuk Desa Mlese di barat jalan dan sini masuk Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk tapi warga sini sudah tahu dengan Iwan itu," imbuh Suparti.
Penemuan bapak dan anak di tengah kebun jati itu juga viral setelah diunggah di akun Instagram polres _klaten. Video evakuasi dari tengah kebun jati itu mendapat komentar ratusan kali.
(aku/ams)