Salah satu peserta dalam diskusi yang digelar di Burcok, Banyumanik, Kota Semarang itu menanyakan soal jargon politik santun dan santuy. Kaesang menjawabnya dengan mengawali soal awal berdirinya PSI yang 'menyerang' dan kritis.
"2019 PSI baru terdengar gaungnya. Serang sana, serang sini. Mau saya sedikit ubah," kata Kaesang mengawali tanggapannya, Senin (18/12/2023).
Ia kemudian mengumpamakan dengan strategi sepakbola. Menurutnya PSI di awal hampir semua menjadi striker. Nah saat ini PSI menggunakan strategi 5-3-2.
"Biasanya striker, ini agak mundur, defender. Ini 5-3-2. Punya striker tapi perbanyak defender," ujarnya.
Maka menurut Kaesang saat ini ia membuat politik lebih nyaman agar bisa menarik minat anak muda melihat dunia politik. Menurutnya tidak lagi harus 'bleyer motor'.
"Kita bikin politik lebih nyaman. Agar anak muda bisa lihat politik tidak seseram yang dibayangkan. Tidak bleyer-bleyer motor, bisa saling diskusi, tidak saling hujat," tegasnya.
Maka dalam internal partai sendiri Kaesang membebaskan pilihan politiknya. Termasuk dalam Pilpres, meski Kaesang sudah menunjukkan dukungan ke pasangan Prabowo-Gibran.
"Di dalam tubuh PSI kalaupun ada yang mau milih Pak Ganjar, Pak Anies silakan, sesuai hati nurani masing-masing, dengan fokusnya tujuan kita tetap satu, Indonesia lebih baik ke depan," ujar putra bungsu Presiden Joko Widodo itu.
Dalam closing statement, Kaesang juga kembali menegaskan soal kebebasan pilihan politik. Ia meminta agar para hadirin mengajak kerabat datang ke TPS untuk mencoblos pada 14 Februari 2024.
"Mau titip satu pesan ajak teman-temannya, keluarga, tetangga, siapa pun, datang ke TPS di 14 Februari. Saya nggak ajak pilih PSI, partai banyak ada PDIP, Demokrat, NasDem, Gerindra, PKB, silakan. Presiden juga ada tiga calon, ada Pak Anies Cak Imin, Pak Prabowo dan Mas Gibran, ada Pak Ganjar dan Pak Mahfud. Silakan pilih siapa pun yang penting semua datang ke TPS, itu aja," ujarnya.
(aku/rih)