Miris! 3 Bulan Terakhir Pasien Anak Stunting di RSUD Kudus Meningkat

Miris! 3 Bulan Terakhir Pasien Anak Stunting di RSUD Kudus Meningkat

Dian Utoro Aji - detikJateng
Rabu, 13 Des 2023 14:28 WIB
Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi, Abdul Hakam saat media gathering di Kudus, Rabu (13/12/2023).
Foto: Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi, Abdul Hakam saat media gathering di Kudus, Rabu (13/12/2023). (Dian Utoro Aji/detikJateng)
Kudus - Jumlah pasien anak-anak yang mengalami stunting dirawat di RSUD dr. Loekmono Hadi Kabupaten Kudus mengalami peningkatan tiga bulan belakangan ini. Semula 60 pasien kini menjadi hingga 130 pasien per bulan.

"Tiga bulan belakangan, anak-anak stunting sebelumnya 30-60 dirawat di rumah sakit, sekarang di atas 130 pasien lebih per bulan," jelas Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi, Abdul Hakam saat media gathering di Kudus, Rabu (13/12/2023).

Hakam mengatakan kasus stunting atau tengkes mengalami peningkatan karena ada temuan di RSUD Kudus. Menurutnya ada beberapa gejala yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Salah satunya, karena penyakit bawaan sehingga anak tersebut mengalami stunting.

"Dalam arti karena ada temuan yang baru di RSUD tapi belum tentu, karena stunting tidak semacam stunting murni, karena ada penyakit di luar stunting, kadang-kadang dianggap stunting," jelas Hakam.

"Salah satu misalkan punya penyakit jantung, kekurangan hormon itu rekomendasi dari dokter anak itu tidak termasuk stunting, jadi mungkin sudah banyak ditemukan kita ada kenaikan sebelumnya 30-60, tapi tiga bulan terakhir naik menjadi 130, setelah dianalisasi itu hanya 50 persen murni stunting," ia melanjutkan.

Meski begitu, pihaknya membantu untuk penyembuhan stunting. Selain merawat, anak-anak yang mengalami stunting diberikan minuman susu. RSUD Kudus pun menganggarkan Rp 1 miliar untuk kebutuhan penanganan stunting.

"Susu tambahan kita tanggung di rumah sakit. Sehingga menganggarkan anak-anak stunting 2023 itu Rp 1 miliar, untuk pembelian susu, untuk penambahan susu tadi," jelasnya.

Perawatan Stunting Ditanggung BPJS Kesehatan

Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr. Loekmono Hadi, Mustiko Wibowo mengatakan perawatan pasien stunting bisa menggunakan BPJS. Menurutnya pasien stunting dulunya tidak ditanggung oleh BPJS. Akan tetapi kini telah ditanggung oleh BPJS.

"Mengenai stunting untuk pemeriksaan untuk pengobatan sekarang bisa dibiayai oleh BPJS, jadi pemeriksaan penunjang cukup banyak. Kalau dulu tidak ditanggung karena belum masuk ke BPJS, alhamdulillah dengan kebijakan BPJS ditanggung oleh BPJS sehingga optimal penanganan stunting," ungkap Mustiko kepada wartawan di Kudus.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada keluarga yang anaknya mengalami stunting agar bisa dibawa ke RSUD Kudus. Dengan demikian, pasien yang menderita stunting bisa diobati.

"Untuk balita stunting ditangani puskesmas jangan ragu untuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan dari pemeriksaan awal sampai pengobatan termasuk optimalisasi berupa pijat bayi, dokter spesialis anak akan mengajari ibu untuk memijat anak untuk menunjang tumbuh kembang anaknya," ungkap Mustiko.


(apu/ams)


Hide Ads